> >

Erdogan Ungkap 1.000 Kombatan Hamas Dirawat di Turki: Mereka Bukan Teroris

Kompas dunia | 14 Mei 2024, 19:04 WIB
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berbicara di Berlin, Jerman, Jumat, 17 November 2023. Pada Senin (13/5/2024), Erdogan mengatakan "lebih dari 1.000 anggota Hamas" dirawat di negaranya. (Sumber: AP Photo/Markus Schreiber)

 

ANKARA, KOMPAS.TV - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengungkapkan, "lebih dari 1.000 anggota Hamas" dirawat di negaranya. Erdogan menekankan, Hamas bukanlah organisasi teroris sehingga disambut baik di Turki.

Hal tersebut disampaikan Erdogan dalam konferensi pers bersama Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis di Ankara, Turki, Senin (13/5/2024).

Dalam kesempatan itu, Mitsotakis melabeli Hamas sebagai organisasi teroris.

Baca Juga: Israel Merangsek Lebih Dalam ke Rafah, Klaim Bertempur Melawan Hamas di Gaza Utara

"Saya tidak memandang Hamas sebagai kelompok teror," kata Erdogan, dikutip Middle East Monitor.

"Saya melihatnya sebagai sekelompok orang yang berusaha melindungi daerahnya yang diduduki sejak 1947."

Menanggapi pernyataan Erdogan, Mitsotakis enggan membantah lebih lanjut dan mengajak presiden Turki itu "sepakat untuk tidak sepakat."

Erdogan sendiri vokal mengkritik serangan Israel ke Jalur Gaza yang diluncurkan sejak 7 Oktober 2023 lalu. Dia pun tidak menyembunyikan kedekatannya dengan Hamas.

Pada 20 April lalu, Erdogan menjamu  Kepala Politbiro Hamas Ismail Haniyeh di Istanbul.

Saat itu, Erdogan menyerukan agar masyarakat Palestina yang terpisah dua pemerintahan, Hamas di Gaza dan Fatah di Tepi Barat, untuk bersatu.

"Vital bagi masyarakat Palestina untuk bertindak selama proses ini. Respons terkuat terhadap Israel dan satu-satunya jalur kemenangan adalah persatuan dan integritas," katanya.

Baca Juga: PM Malaysia Anwar Ibrahim Bertemu Pemimpin Hamas di Qatar, Apa yang Dibahas?

Menurut data terkini Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, serangan Israel telah membunuh setidaknya 35.091 orang di Jalur Gaza, lebih dari setengahnya adalah perempuan dan anak-anak.

Lebih dari 78.827 orang juga terluka di Jalur Gaza. Sementara 10.000 orang lebih dinyatakan hilang, berkemungkinan tertimbun reruntuhan.

 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV, Middle East Monitor


TERBARU