> >

AS Sebut Ada Kemungkinan Israel Gunakan Senjata Amerika untuk Langgar Hukum Internasional di Gaza

Kompas dunia | 11 Mei 2024, 15:04 WIB
Tentara Israel mengendarai tank melintasi perbatasan dari Jalur Gaza ke Israel, Selasa, 13 Februari 2024. Serangan Israel ke Gaza sejak 7 Oktober 2023, telah menewaskan lebih dari 29.000 warga Palestina. (Sumber: AP Photo/Ariel Schalit)

Oleh sebab itu, pengiriman senjata ke Israel dapat terus berlanjut.

Baca Juga: Mossad Akhirnya Akui Terkejut oleh Serangan Hamas pada 7 Oktober 2023

Dokumen laporan itu juga menuding Hamas "menggunakan infrastruktur sipil untuk tujuan militer dan warga sipil untuk perisai manusia."

Karena itu, seringkali "sulit untuk memastikan fakta-fakta di lapangan dalam sebuah zona perang aktif" mengenai target-target yang sah.

Namun, kata laporan tersebut, mengingat ketergantungan Israel yang signifikan terhadap persenjataan AS, senjata-senjata itu berkemungkinan digunakan "dalam kejadian-kejadian yang tak sesuai dengan kewajiban-kewajiban IHL [international humanitarian law/hukum kemanusiaan internasional] atau dengan praktik-praktik terbaik yang telah ditetapkan untuk memitigasi kerugian warga sipil."

Laporan itu juga menambahkan bahwa "Israel memiliki pengetahuan, pengalaman, dan sarana untuk menerapkan praktik-praktik terbaik untuk mengurangi kerugian warga sipil dalam operasi militernya."

Namun, "hasilnya di lapangan, termasuk tingginya jumlah korban sipil, memunculkan pertanyaan-pertanyaan apakah IDF (militer Israel) menggunakannya secara efektif dalam semua kasus."

Sementara menurut Al Jazeera, per 10 Mei 2024 pukul 20.45 WIB, serangan Israel telah menewaskan sedikitnya 34.904 orang termasuk 14.500 lebih anak-anak. Sedangkan lebih dari 8.000 orang dinyatakan hilang.

 

Penulis : Haryo Jati Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : BBC


TERBARU