> >

51 Jasad Kembali Ditemukan di Kuburan Massal RS Nasser Gaza, Otoritas: Total Ada 334 Jenazah

Kompas dunia | 25 April 2024, 11:35 WIB
Warga Palestina kembali menemukan 51 jenazah dalam kuburan massal di Rumah Sakit Nasser di Khan Younis, di bagian selatan Jalur Gaza, pada Rabu (24/4/2024). (Sumber: Anadolu)

KHAN YOUNIS, KOMPAS.TV - Warga Palestina kembali menemukan 51 jasad dalam kuburan massal di Rumah Sakit Nasser di Khan Younis, di bagian selatan Jalur Gaza, pada Rabu (24/4/2024). Dengan demikian, total sudah 334 jenazah yang ditemukan dengan kondisi menyedihkan.

"Sebanyak 30 korban telah diidentifikasi, sementara upaya masih dilakukan untuk mengidentifikasi yang lain," kata Ismail al-Thawabta, direktur jenderal kantor media pemerintah Gaza, kepada Anadolu, Rabu.

Dia mengatakan, sejak Sabtu (20/4/2024), setidaknya telah ditemukan 334 jenazah sejauh ini di kuburan massal di RS Nasser.

Baca Juga: Temuan Kuburan Massal di RS Gaza dengan Sebagian Tangan Jasad Terikat, Tuntutan Pengusutan Menggema

Jenazah-jenazah itu ditemukan setelah tentara Israel mundur dari Khan Younis pada 7 April setelah melancarkan serangan darat selama 4 bulan di kota tersebut.

Setidaknya 79 warga Palestina lainnya tewas dan 86 lainnya terluka dalam 24 jam terakhir ketika Israel terus melancarkan serangannya di Jalur Gaza yang terkepung, kata Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, Rabu.

Banyak orang masih terperangkap di bawah reruntuhan dan di jalan-jalan karena penyelamat tidak dapat mencapainya, kata kementerian itu.

Israel telah membunuh 34.262 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan melukai 77.229 lainnya sejak serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober 2023 yang diklaim Israel menewaskan 1.200 orang.

Baca Juga: Senat AS Setujui Bantuan Militer Rp276 Triliun untuk Israel, Netanyahu Semringah

Warga Palestina kembali menemukan 51 jenazah dalam kuburan massal di Rumah Sakit Nasser di Khan Younis, di bagian selatan Jalur Gaza, pada Rabu (24/4/2024). (Sumber: Anadolu)

Serangan ke Gaza yang telah diduduki Israel sejak 1967 dan diblokade sejak 2007, telah mendorong 85 persen dari populasi wilayah itu menjadi pengungsi internal di tengah kekurangan makanan dan kebutuhan pokok lainnya.

Sebagian besar infrastruktur di enklafe itu telah rusak atau hancur akibat bombardir Israel sejak 7 Oktober 2023.

Israel diseret ke Mahkamah Internasional atas tuduhan melakukan genosida di Gaza. Pada Januari lalu, Mahkamah Internasional memerintahkan Tel Aviv untuk mencegah tindakan genosida dan mengambil langkah-langkah untuk menjamin bantuan kemanusiaan sampai ke tangan warga sipil di Gaza.

Baca Juga: PBB Tuntut Penyelidikan Menyeluruh atas Laporan Banyaknya Kuburan Massal di Gaza

Menurut Philippe Lazzarini, kepala Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), kelaparan di utara Gaza hanya dapat dihindari melalui "pasokan bantuan yang bermakna & tidak terputus."

Direktur Eksekutif Amnesty International di Amerika Serikat (AS) Paul O'Brien, Rabu, mengatakan penelitian mereka mengungkapkan pasukan Israel sedang melakukan kejahatan perang terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza dengan "menggunakan amunisi buatan AS."

"Karena itulah kami telah mendesak AS untuk menghentikan pengiriman #senjatauntukkejahatanperang," kata Paul O'Brien dalam pos di X.

O'Brien berterima kasih kepada "37 anggota Kongres yang memberikan SUARA TIDAK pada RUU senjata Israel."

Senat AS menyetujui paket bantuan luar negeri sebesar USD95 miliar untuk Ukraina, Israel, dan Taiwan pada Selasa (23/4/2024).

Mereka menyetujui RUU tersebut dengan suara 79-18, dan mengirimkannya ke meja Presiden AS Joe Biden untuk ditandatangani.

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Anadolu


TERBARU