Terungkap, Ini Alasan Israel akan Balas Serangan Iran meski Dilarang AS dan Sekutunya
Kompas dunia | 18 April 2024, 20:41 WIBJuru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Daniel Hagari mengatakan, Israel akan mengerahkan berbagai kemampuan militer dan mengerahkan sekutu untuk membalas Iran.
Sebelumnya, Komandan Angkatan Darat Iran, Brigadir Jenderal Kayumarth Heydari mengejek Israel memiliki pertahanan yang lemah jika tanpa sekutunya yang membantu menembak rudal dan drone Iran.
Meski tidak diungkapkan secara langsung, rencana Israel untuk membalas serangan Iran menunjukkan komitmen mereka untuk unjuk kekuatan militer yang dimilikinya guna menghadapi Iran.
Seperti diketahui, Iran meluncurkan serangan balasan dengan lebih dari 170 drone, 30 rudal jelajah, dan 110 rudal balistik dari wilayahnya, melintasi Yordania menuju Israel pada Sabtu (13/4/2024).
Media pemerintah Iran, IRNA mengatakan, serangan terhadap Israel itu menargetkan situs militer, termasuk pangkalan udara Nevatim.
Amerika Serikat (AS), Inggris, Prancis, dan Yordania ikut melindungi Israel dengan mengerahkan jet tempur dan sistem pertahanan untuk melumpukan rudal Iran di udara sebelum jatuh ke Israel.
Serangan tersebut merupakan balasan atas serangan udara Israel terhadap konsulat Iran di Damaskus, Suriah pada Senin (1/4/2024) yang menewaskan tujuh anggota Garda Revolusi Iran (IRGC) termasuk Brigjen Mohammad Reza Zahedi.
Hubungan Israel dan Iran memang buruk setelah revolusi Iran pada tahun 1979 yang dipimpin oleh Ayatollah Ruhollah Khomenei.
Revolusi tersebut menumbangkan kekuasaan Syah (Raja) Iran, Mohammad Reza Shah Pahlavi yang merupakan sekutu Amerika Serikat (AS) dan mitra Israel.
Setelah Iran menerapkan kebijakan anti-Israel, Israel menuduh Iran mendanai front perlawanan seperti Hamas, Jihad Islam Palestina (PIJ), Hizbullah, Houthi di Yaman, kelompok perlawanan Irak, Lebanon, dan Suriah untuk melawan Israel, yang dengan tegas mereka bantah.
Ketegangan Iran dan Israel semakin memanas setelah terjadi perang Israel dan Hamas di Jalur Gaza.
Saat ini, Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza setelah operasi Banjir Al-Aqsa yang diluncurkan Hamas pada 7 Oktober 2023.
Hingga Rabu (17/4/2024), jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi 33.899 jiwa.
Lalu sebanyak 76.664 lainnya mengalami luka-luka dengan puluhan ribu bangunan yang hancur akibat serangan Israel.
Penulis : Rizky L Pratama Editor : Deni-Muliya
Sumber : AP News/Al Jazeera/Times of Israel