> >

Rakyat Palestina di Gaza Merasa Tewasnya 6 Pekerja Asing Lebih Penting dari Pembantaian Warganya

Kompas dunia | 7 April 2024, 14:30 WIB
Anak-anak Palestina mengantre untuk mendapatkan makanan gratis di Rafah, Jalur Gaza, Jumat, 23 Februari 2024. Sekitar 1,5 juta warga Gaza mengungsi di Rafah, wilayah yang berkemungkinan akan menjadi target serangan Israel berikutnya. (Sumber: AP Photo/Fatima Shbair)

Pada pembicaraannya, Biden mengeluhkan tindakan Israel dalam perang, dan menyerukan agar gencatan senjata segera dilakukan.

Berdasarkan Basis Data Keamanan Pekerja Bantuan, sudah 203 pekerja kemanusiaan yang terbunuh di Gaza sejak perang dimulai pada Oktober.

Kebanyakan pekerja kemanusiaan yang tewas adalah warga Palestina.

Zidan yang tinggal di Jabalia pun mengungkapkan harapannya dengan meningkatnya bantuan, maka akan membantu rakyat Palestina membangun kehidupannya di Gaza.

Baca Juga: 100.000 Orang Berdemonstrasi Tekan Pemerintahan Israel, Desak Negosiasi Pembebasan Sandera di Gaza

“Kami harap mereka membuka perbatasan dan mengorganisir distribusi bantuan, karena kami sudah kehilangan nyawa banyak odari orang-orang yang mendekati truk bantuan dan yang menunggu penjatuhan bantuan dari udara,” tuturnya.

Mona Al-Saeed, 45 tahun, juga mengungkapkan sentimen yang sama dengan Zidan, yang mengatakan kehidupamn warga Gaza lebih tak berarti ketimbang warga asing.

“Orang harus mengerti, bahwa kami mencari kehidupan penuh kehormatan, bukan hanya meningkatnya bantuan,” tuturnya.

 

Penulis : Haryo Jati Editor : Gading-Persada

Sumber : The National


TERBARU