Permintaan Air Tawar Global Lampaui Titik Kritis, Pakar Dunia Serukan Cari Solusi Berkelanjutan
Kompas dunia | 28 Februari 2024, 07:20 WIBRIYADH, KOMPAS.TV - Dunia menghadapi titik kritis ketika permintaan sumber air tawar mencapai tingkat yang mengkhawatirkan, seperti diperingatkan Marco Arcieri, presiden Komisi Internasional Irigasi dan Drainase (ICID), Senin (26/2/2024) di Riyadh, Arab Saudi.
Berbicara pada Konferensi Regional Pertama tentang Irigasi dan Drainase Pertanian, yang diselenggarakan di Riyadh dengan tema "Manajemen Terpadu Sektor Irigasi untuk Pembangunan Berkelanjutan," Marco Arcieri menyoroti peningkatan ancaman bahkan terhadap harapan paling optimis karena perubahan iklim memperparah tekanan pada sumber daya air tawar global.
Konferensi selama tiga hari ini, yang diselenggarakan oleh Organisasi Irigasi Saudi bekerja sama dengan ICID, menyoroti kebutuhan mendesak untuk manajemen terpadu sektor irigasi guna menjamin pembangunan berkelanjutan, seperti laporan Arab News, Selasa, (27/2).
Arcieri menekankan pentingnya arti strategis dalam memastikan penyediaan air, meningkatkan produksi pertanian, dan menjamin ketahanan pangan di tengah tantangan ini.
Irigasi modern, menurut Arcieri, memainkan peran kunci dalam menjamin pasokan makanan dan mendukung pengembangan ekonomi di berbagai negara.
Dia menekankan kontribusi signifikan pembiayaan proyek irigasi baru untuk meningkatkan produktivitas dan meningkatkan ketahanan komunitas pedesaan melalui pemanfaatan yang lebih efisien dari sumber daya air.
Abdulrahman Al-Fadhli, Menteri Lingkungan, Air, dan Pertanian Arab Saudi, menekankan kebutuhan mendesak untuk upaya bersama, pertukaran keahlian, dan promosi kesadaran dalam mengatasi tantangan irigasi dan drainase pertanian untuk pembangunan berkelanjutan.
Baca Juga: Peneliti Australia Temukan Perangkat Sinar Matahari Untuk Atasi Krisis Air Bersih yang Efektif
Dia menyoroti komitmen Arab Saudi untuk mengadopsi rencana dan strategi guna meningkatkan layanan air dan memastikan keberlanjutan dalam visi yang komprehensif.
Presiden Organisasi Irigasi Saudi, Mohammed Abu Heed, menegaskan konferensi ini, yang dibuka pada Senin (26/2) memberikan kesempatan berharga untuk bertukar pengalaman, membentuk kemitraan, dan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya konservasi air. Dia memuji upaya organisasi dalam meningkatkan kesadaran tentang konservasi air.
Konferensi bertujuan mencari solusi berkelanjutan dalam mengelola sumber daya air yang ada dan memaksimalkan pemanfaatan sumber daya terbarukan untuk mengatasi peningkatan permintaan air di sektor pertanian.
Ini menjadi platform bagi para pemangku kepentingan untuk bertukar pengetahuan, membentuk kemitraan, dan mempromosikan manajemen terpadu air irigasi dan drainase.
Dengan fokus pada sektor irigasi dan topik terkait, konferensi mengupas produksi sumber air non-tradisional dan penggunaan ulangnya, seperti air limbah yang telah diolah untuk kawasan Timur Tengah .
Selain itu, konferensi menyoroti tren dalam metode irigasi, teknologi air irigasi yang telah diolah, operasi bendungan untuk tujuan irigasi, dan peran teknologi pengumpulan data dan kecerdasan buatan atau artificial intelligence dalam irigasi pintar yang berkelanjutan.
Seruan mendesak dari para ahli menekankan perlunya tindakan segera dan kerjasama secara global untuk mengatasi peningkatan permintaan air tawar, menjamin masa depan yang berkelanjutan untuk pertanian dan ketahanan pangan di seluruh dunia.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Gading-Persada
Sumber : Arab News