> >

China Kritik Veto AS atas Resolusi DK PBB: Tak Ada Bedanya dengan Beri Lampu Hijau Pembantaian Gaza

Kompas dunia | 21 Februari 2024, 14:48 WIB
Duta Besar Aljazair untuk PBB Amar Bendjama (kanan) mengangkat tangan untuk menyetujui resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata di Gaza, sementara Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield (kiri), tampak menerawang, dalam pertemuan DK PBB di New York, AS, Selasa (20/2/2024). (Sumber: AP Photo/Seth Wenig)

Gedung Putih berdalih, resolusi yang ditawarkan oleh Aljazair akan membahayakan pembicaraan untuk mengakhiri perang.

Baca Juga: Amerika Serikat Usulkan Rancangan Resolusi Tandingan DK PBB untuk Gencatan Senjata Sementara di Gaza

Keputusan AS memveto resolusi dari Aljazair itu menuai kecaman luas seiring pembantaian yang terus terjadi di Gaza.

Resolusi itu didukung oleh 13 dari 15 negara anggota DK PBB. Inggris menyatakan abstain sendiri.

Amar Bendjama, seorang diplomat Aljazair di PBB menyebut DK PBB telah gagal lagi.

“Sayangnya, DK PBB telah gagal lagi. Ujilah hati nuranimu, bagaimana sejarah akan menilaimu,” tuturnya.

Sejumlah sekutu AS mengkritisi pula langkah Washington memveto resolusi DK PBB itu.

Utusan Prancis untuk PBB Nicolas de Riviere mengungkapkan penyesalannya akan resolusi gencatan senjata yang gagal diadopsi lagi itu.

“Masalahnya, situasi di lapangan sungguh-sungguh sebuah bencana,” ujarnya.

Linda Thomas-Greenfield, Duta Besar AS untuk PBB, mengeklaim bahwa saat ini bukanlah langkah tepat untuk menyerukan gencatan senjata segera saat negosiasi antara Hamas dan Israel sedang berlanjut.

Sejak Israel melancarkan agresinya di Gaza, menyusul serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, sekitar 29.000 jiwa tewas di Gaza, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.

Penulis : Vyara Lestari Editor : Deni-Muliya

Sumber : Associated Press/BBC


TERBARU