Bos Uni Eropa Tegur Israel, Tingginya Kematian dan Kerusakan di Gaza Tidak Bikin Israel Lebih Aman
Kompas dunia | 23 Januari 2024, 15:33 WIBMenteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, dan rekan sejawat Palestina, Riad Malki, juga hadir di ibu kota Belgia untuk pembicaraan tersebut. Isu masa depan Gaza telah mempertemukan Israel dengan Amerika Serikat (AS) dan sekutu-sekutunya di dunia Arab yang berusaha memediasi untuk mengakhiri pertempuran di wilayah Palestina yang terkepung.
Menteri Israel menolak memberikan tanggapan saat ditanya tentang kemungkinan pendirian negara Palestina. Sambil memperlihatkan gambar tawanan Israel, dia mengatakan bahwa dia datang untuk mencari dukungan bagi kampanye Israel untuk membongkar Hamas.
"Kami harus mengembalikan keamanan kami. Prajurit kami bertempur dalam kondisi yang sangat sulit," kata Katz kepada wartawan, menekankan tujuan pemerintah Israel untuk mengembalikan tawanan dan mengembalikan keamanan bagi warganya.
Menteri Uni Eropa mengadakan pertukaran informasi informal terpisah dengan menteri dan perwakilan dari berbagai negara, termasuk Menteri Urusan Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba, Sekretaris Jenderal Liga Negara Arab Ahmed Aboul Gheit, Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud, Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry, Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi, dan Menteri Luar Negeri Palestina Riyad al-Maliki.
Israel telah melancarkan serangan udara dan darat tanpa henti ke Jalur Gaza sejak serangan lintas perbatasan oleh Hamas yang menurut Tel Aviv menewaskan 1.200 orang.
Setidaknya 25.295 warga Palestina sejak itu telah tewas, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan 63.000 terluka, menurut otoritas kesehatan Palestina.
Serangan Israel telah membuat 85% dari populasi Gaza mengungsi secara internal di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan, sementara 60% dari infrastruktur enklaf tersebut rusak atau hancur, menurut PBB.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Anadolu / Associated Press