> >

China Bereaksi Usai William Lai Terpilih Jadi Presiden Taiwan, Tetap Paksakan Reunifikasi?

Kompas dunia | 23 Desember 2024, 09:17 WIB
Presiden terpilih Taiwan, William Lai. (Sumber: AP Photo/Louise Delmotte)

BEIJING, KOMPAS.TV - China akhirnya bereaksi setelah William Lai terpilih sebagai Presiden Taiwan.

William Lai dari Partai Progresif Demokratik (DPP) menjadi pemenang pemilu di pemerintahan kepulauan tersebut.

Mereka menegaskan upaya reunifikasi China dengan Taiwan tetap tak berubah.

Baca Juga: William Lai, Tokoh yang Dianggap sebagai Ancaman oleh China, Menang Pemilu Presiden Taiwan

Kemenangan Lai membuat DPP yang telah memerintah Taiwan selama delapan tahun, akan melanjutkan kinerjanya.

Kemenangan ini membuat China bereaksi mengingat Lai dan DPP terus menyerukan Taiwan sebagai pemerintahan berdaulat.

Sedangkan China terus menegaskan bahwa Taiwan adalah bagian dari wilayahnya, dan reunifikasi akan segera terjadi.

China sendiri sempat mengeluarkan ancaman jelang pemilu Taiwan, bahwa pemilu kali ini menentukan antara peperangan atau perdamaian.

China kerap menyebut Lai dan DPP sebagai pihak yang ingin melakukan separatisme.

“Taiwan adalah Taiwan milik China,” bunyi pernyataan Jutu Bicarra Urusan Taiwan China, Chen Binhua dikutip dari Al-Jazeera.

Ia menambahkan bahwa DPP tak bisa mewakili opini publik kebanyakan di pulau tersebut.

“Pemilu ini tak akan menghalangi upaya reunifikasi China yang tak terelakkan,” tambah Chen.

Ia mengatakan pendirian Beijing dalam mewujudkan reunifikasi nasional tetap konsisten, dan tekad untuk itu sangat kuat.

“China dengan tegas menolak aktivitas separatis yang bertujuan kemerdekaan Taiwan, begitu juga dengan campur tangan bangsa asing,” tambahnya.

Lai sendiri memberikan pesan kepada China setelah dirinya terpilih sebagai Presiden Taiwan.

Dilansir dari BBC, ia mengatakan bahwa dirinya lebih menyukai pertukaran dan dialog dibandingkan hambatan dan konflik.

Baca Juga: Pemilu Taiwan: China Janji Bakal Hancurkan Upaya Kemerdekaan Pemerintahan Kepulauan

Selain itu, juga menyerukan perdamaian dan stabilitas dengan Beijing.

Ia juga menegaskan akan mempertahankan status quo lintas selat, tak mengupayakan kemerdekaan atau penyatuan dengan China.

Juga berjanji akan melindungi Taiwan dari ancaman China.

Penulis : Haryo Jati Editor :

Sumber : Al-Jazeera/BBC


TERBARU