> >

Di Sela KTT APEC, Indonesia-Brunei-Malaysia Desak Gencatan Senjata Kemanusiaan Segera di Gaza

Kompas dunia | 19 November 2023, 15:14 WIB
Presiden Joko Widodo pada KTT APEC 2023 di San Francisco. Indonesia, Brunei Darussalam, dan Malaysia hari Sabtu, (18/11/2023) menyerukan  gencatan senjata kemanusiaan (Humanitarian Truce) segera, tahan lama dan berkelanjutan, yang akan mengarah pada penghentian agresi Israel di Gaza, menegaskan perlunya penyediaan barang dan layanan pokok segera, berkelanjutan, memadai, dan tidak terhalang. (Sumber: AP Photo)

AS dan Inggris memilih abstain karena resolusi tersebut tidak mengutuk serangan Hamas pada 7 Oktober.

Sementara itu, Rusia memilih untuk abstain karena resolusi tidak menuntut gencatan senjata kemanusiaan, yang menjadi bantahan dari pihak Israel dan AS.

Versi akhir resolusi menyederhanakan bahasa dari "tuntutan" menjadi "seruan" untuk jeda kemanusiaan, dan untuk segera dan tanpa syarat membebaskan sandera bagi semua orang yang ditahan oleh Hamas dan kelompok lain.

Baca Juga: Bicara Keras di KTT Arab-Islam di Riyadh Arab Saudi, Ini Tuntutan Presiden Jokowi

Seorang ibu warga Gaza dan anaknya korban pengeboman Israel. Indonesia, Brunei Darussalam, dan Malaysia hari Sabtu, (18/11/2023) menyerukan gencatan senjata kemanusiaan (Humanitarian Truce) segera, tahan lama dan berkelanjutan, yang akan mengarah pada penghentian agresi Israel di Gaza, menegaskan perlunya penyediaan barang dan layanan pokok segera, berkelanjutan, memadai, dan tidak terhalang. (Sumber: OHCHR / United Nations)

Konferensi Tingkat Tinggi KTT Arab-Islam hari Sabtu, (11/11/2023), di Riyadh, Arab Saudi, menghasilkan pernyataan bersama yang menyerukan tindakan tegas dan mengikat dari Dewan Keamanan PBB untuk menghentikan agresi Israel di Gaza.

Pernyataan tersebut mengecam keras serangan terus-menerus Israel terhadap Gaza dan mengecam kejahatan perang yang dilakukan Israel. Mereka menolak keras tindakan brutal pasukan pendudukan dan menyangkal klaim bahwa agresi Israel dapat dibenarkan sebagai tindakan membela diri, sebagaimana dilaporkan oleh Kantor Berita Palestina WAFA hari Minggu, (12/11/2023).

Dalam pernyataan penutup KTT, semua peserta menekankan perlunya gencatan senjata yang mendesak dan perlindungan terhadap fasilitas medis. Pernyataan ini disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan, dalam konferensi pers bersama dengan Sekjen Liga Arab Ahmed Aboul Gheit, dan Sekjen Organisasi Kerjasama Islam OKI Hussein Ibrahim Taha.

KTT ini menuntut agar Dewan Keamanan PBB segera mengeluarkan resolusi yang tegas dan menyatakan kecaman terhadap penghancuran rumah sakit di Gaza oleh Israel. Lebih lanjut, KTT menyerukan masuknya konvoi bantuan kemanusiaan, termasuk makanan, obat-obatan, dan bahan bakar, ke wilayah yang dikepung oleh Israel.

Dalam pernyataan lainnya, KTT yang dihadiri oleh puluhan negara mengecam keras tindakan keji Israel yang menutup layanan pokok dan menyerukan penghentian segera ekspor senjata dan amunisi ke Israel, dengan menyoroti dampak merusak senjata tersebut terhadap penduduk Palestina.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti

Sumber : WAFA / Kemlu RI


TERBARU