Badan PBB: Gaza Terancam Kelaparan, Efek Hancurnya Sistem Pangan akibat Serangan Israel
Kompas dunia | 17 November 2023, 15:20 WIBKekurangan bahan bakar telah memicu terhentinya produksi roti di seluruh 130 toko roti di Gaza.
Roti yang merupakan makanan pokok masyarakat Gaza saat ini langka, atau bahkan sudah tidak ada.
Kurangnya bahan bakar juga melumpuhkan distribusi dan operasi kemanusiaan, termasuk pengiriman bantuan makanan.
Bahkan ketika truk tiba dari Mesir dan menurunkan pasokan di Gaza pada Selasa (14/11/2023), mereka tak dapat menjangkau warga sipil di tempat penampungan karena bahan bakar tidak cukup untuk kendaraan distribusi.
Baca Juga: Pemeran Hulk Murka ke Netanyahu karena Sebut Warga Palestina yang Tewas di Gaza Kerugian Sampingan
Infrastruktur pangan di Gaza tidak lagi berfungsi, dengan hanya 25 persen toko yang dikontrak WFP yang masih buka, dan yang lainnya sudah kehabisan bahan pangan pokok. Sedangkan pasar-pasar telah sepenuhnya tutup.
Makanan dalam jumlah kecil yang dapat ditemukan, dijual dengan harga yang sangat tinggi, serta tidak ada gunanya jika tak ada bahan bakar dan listrik untuk memasak.
Keadaan itu memaksa beberapa orang untuk bertahan hidup hanya dengan makan satu kali sehari.
WFP mengatakan dari 1.129 truk yang telah masuk Gaza sejak pintu perbatasan Rafah dibuka pada 21 Oktober, hanya 447 yang membawa makanan.
Badan PBB itu menyambut baik penambahan jumlah truk yang diizinkan masuk ke Gaza, namun menambahkan, jumlahnya belum mencukupi.
Menurut WFP, makanan yang masuk ke Gaza hanya cukup untuk memenuhi 7 persen dari kebutuhan kalori minimum harian.
Penulis : Haryo Jati Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Wfp.org