Kantor Berita Internasional Ramai Kabarkan Putra Jokowi Jadi Cawapres Prabowo di Pemilu 2024
Kompas dunia | 23 Oktober 2023, 07:17 WIBAnies Baswedan, mantan gubernur Jakarta, memilih Muhaimin Iskandar sebagai pasangan calon wakil presidennya, yang juga merupakan ketua Partai Kebangkitan Nasional, yang punya hubungan kuat dengan organisasi Islam terbesar Indonesia, Nahdlatul Ulama, yang punya lebih dari 45 juta anggota.
Ganjar Pranowo memilih Mahfud MD, Menko Politik, Hukum, dan Keamanan sebagai pasangan calon wakil presidennya. Mahfud dikenal sebagai figur yang tegas dan terbuka.
Survei opini terbaru menunjukkan Prabowo masih memimpin dengan selisih yang cukup besar atas kedua pesaingnya. Empat survei nasional yang dilakukan dalam dua minggu terakhir September menunjukkan bahwa Subianto unggul antara 11 hingga 20 persen dari Baswedan dan Pranowo, meskipun pemilih yang belum memutuskan mencapai 20% seperti laporan Associated Press, Sabtu, (22/10/2023).
Pemilu tahun depan merupakan kali ketiga Prabowo mencalonkan diri untuk jabatan presiden setelah kalah dari Jokowi pada pemilu tahun 2014 dan 2019.
Baca Juga: Gibran Jadi Cawapres Prabowo, Ganjar dan Mahfud MD: Selamat Bertanding
Prabowo, figur elite yang kerap dikaitkan dengan pelanggaran hak asasi manusia selama pemerintahan Soeharto, adalah orator yang sangat berpengaruh. Kampanyenya yang ultranasionalis berfokus pada apa yang dia lihat sebagai kelemahan Indonesia di mata dunia, mengingat luasnya wilayah negara ini yang kaya akan sumber daya alam dan populasi lebih dari 270 juta orang, seperti dilansir dari Associated Press.
Tingkat kepercayaan terhadap Jokowi tetap sangat tinggi dan Prabowo membutuhkan dukungan penuh Jokowi "karena pemilu 2024 adalah kesempatan terakhirnya untuk berkuasa," kata Dominique Nicky Fahrizal, seorang peneliti di Centre for Strategic and International Studies. "Ini adalah momentum satu-satunya baginya."
Dia menambahkan bahwa mengumumkan Gibran sebagai pasangannya dan berjanji untuk melanjutkan agenda Jokowi adalah bagian dari upayanya untuk memenangkan simpati dan dukungan Jokowi.
Laporan terbaru oleh Kompas, lembaga penelitian populer Indonesia, menunjukkan bahwa Jokowi sangat populer di negara kepulauan ini dengan tingkat kepercayaan publik lebih dari 70%.
Pendukungnya berpendapat diperlukan lebih banyak waktu bagi Jokowi untuk menangani pemulihan ekonomi yang terpuruk selama dua tahun pandemi, serta menyelesaikan agenda-agenda pentingnya, termasuk proyek relokasi ibu kota senilai 35 miliar dolar ke pulau Kalimantan.
Meskipun tidak memenuhi syarat untuk mencalonkan diri lagi setelah dua masa jabatan, keraguan tentang niat Jokowi terus berlanjut, "Jokowi membutuhkan skenario untuk melanjutkan apa yang telah direncanakan oleh pemerintahannya," kata Fahrizal, merujuk pada julukan populer Jokowi. "Dia ingin penerusnya adalah orang yang dia pilih."
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Associated Press