Bantu Israel, AS Putuskan Kirim Gugus Tempur Kapal Induk Tercanggih ke Laut Mediterania Timur
Kompas dunia | 9 Oktober 2023, 07:31 WIBWASHINGTON, KOMPAS.TV - Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin hari Minggu (8/10/2023) mengatakan ia telah memerintahkan gugus tempur kapal induk USS Gerald Ford berlayar ke Laut Mediterania Timur agar siap membantu Israel setelah serangan oleh Hamas pekan lalu. Dari kedua pihak diperkirakan telah menewaskan lebih dari 1.000 orang. Termasuk warga Amerika Serikat yang dilaporkan menjadi korban tewas dan hilang.
Kapal induk USS Gerald R. Ford adalah yang terbaru dan paling canggih dari angkatan laut AS, diperkuat 5.000 pelaut dan pesawat tempur serta didampingi kapal perusak, dalam sebuah tindakan yang dimaksudkan untuk siap merespons segala sesuatu, mulai dari mungkin menghentikan pasokan senjata tambahan dari mencapai Hamas hingga melakukan pengintaian, seperti laporan Associated Press, Senin (9/10/2023).
Pengiriman besar ini, yang juga mencakup sejumlah kapal dan pesawat tempur, menyoroti kekhawatiran Amerika Serikat dalam upaya untuk mencegah konflik semakin meluas.
Namun, pemerintah Israel hari Minggu secara resmi menyatakan negara dalam keadaan perang dan memberikan lampu hijau untuk "langkah-langkah militer yang signifikan" untuk membalas serangan oleh Hamas.
Laporan awal menunjukkan setidaknya empat warga negara Amerika tewas dalam serangan tersebut dan tujuh lainnya hilang dan belum ditemukan, menurut pejabat Amerika Serikat.
Angka-angka tersebut masih berubah dan dapat berubah saat pencatatan yang lebih lengkap disusun, menurut pejabat yang berbicara dengan kondisi anonim untuk membahas laporan awal yang diterima oleh Kedutaan Besar Amerika Serikat di Yerusalem.
Baca Juga: Netanyahu Deklarasi Perang, AS Buka Kemungkinan Tambah Bantuan Militer untuk Israel
Kebanyakan, jika tidak semua, yang dilaporkan tewas atau hilang adalah mereka yang berkewarganegaraan ganda Amerika-Israel, kata pejabat tersebut.
Selain USS Ford, Amerika Serikat mengirimkan kapal penjelajah USS Normandy, kapal perusak USS Thomas Hudner, USS Ramage, USS Carney, dan USS Roosevelt serta diperkuat skuadron pesawat tempur Angkatan Udara F-35, F-15, F-16, dan A-10 di wilayah tersebut.
"Amerika Serikat mempertahankan kekuatan secara global untuk memperkuat postur penangkalan ini jika diperlukan," kata Austin dalam sebuah pernyataan.
Selain itu, pemerintahan Joe Biden "akan segera memberikan Pasukan Pertahanan Israel dengan peralatan dan sumber daya tambahan, termasuk amunisi. Bantuan keamanan pertama akan mulai bergerak hari ini dan akan tiba dalam beberapa hari mendatang," kata Austin.
Gugus Tempur Kapal induk ini berbasis di Norfolk, Virginia, dipantau telah berada di Laut Tengah. Minggu lalu, kapal tersebut melakukan latihan angkatan laut dengan Italia di Laut Ionia. Ini adalah kali pertama kapal induk tersebut dikerahkan sepenuhnya.
Presiden Joe Biden dan PM Israel Benjamin Netanyahu dalam percakapan telepon hari Minggu, membahas "penyanderaan oleh teroris Hamas, termasuk seluruh keluarga, orang tua, dan anak-anak," menurut pernyataan Gedung Putih yang menggambarkan percakapan mereka. Biden menekankan semua negara "harus bersatu dalam menghadapi kekejaman yang begitu brutal."
Baca Juga: Kabinet Israel Resmi Deklarasikan Perang, 600 Tewas akibat Serangan Hamas
Presiden menginformasikan Netanyahu tentang upaya diplomatik Amerika Serikat dan mengatakan bantuan tambahan untuk pasukan Israel sedang dalam perjalanan, dengan lebih banyak bantuan yang akan datang dalam beberapa hari mendatang, kata Gedung Putih.
Mereka juga membahas cara "untuk memastikan tidak ada musuh Israel yang percaya mereka dapat atau seharusnya mencari keuntungan dari situasi saat ini."
Pemimpin kelompok Jihad Islam Palestina Ziad Nakhaleh hari Minggu (8/10/2023) mengatakan kelompok Hamas di Gaza menyandera puluhan tawanan Israel, termasuk lebih dari 30 yang ditahan oleh kelompoknya.
Nakhaleh mengatakan dalam pidato televisi malam Minggu bahwa para tawanan tidak akan dibebaskan sampai semua tahanan Palestina di penjara Israel dibebaskan.
Kelompok Jihad Islam Palestina ikut serta dalam operasi yang dilakukan Hamas pada hari Sabtu di mana ratusan warga Israel tewas, "Para tawanan yang sedang ditahan berjumlah puluhan, dan saya bisa mengatakan bahwa mereka jauh lebih banyak dari itu," kata Nakhaleh, yang biasanya tinggal di Beirut.
Dia menambahkan kelompok Jihad Islam Palestina menyandera lebih dari 30 tahanan dan baru akan dilepas bila Israel mengakui kekalahan.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Associated Press