Parlemen Rusia Tetapkan Usia Wajib Militer Menjadi 18 hingga 30 Tahun
Kompas dunia | 26 Juli 2023, 10:27 WIBMOSKOW, KOMPAS.TV - Duma Negara atau parlemen Rusia telah menyetujui Rancangan Undang-undang yang meningkatkan batas usia wajib militer hingga 30 tahun, sementara batas usia minimum tetap pada 18 tahun.
Mulai tahun depan, warga yang berusia antara 18 hingga 30 tahun akan diwajibkan untuk berdinas militer, sementara saat ini batas usianya adalah 18 hingga 27 tahun.
RUU ini diajukan oleh sekelompok anggota parlemen yang dipimpin oleh Ketua Komite Pertahanan Duma, Andrey Kartapolov, pada bulan Maret, seperti dilaporkan oleh TASS pada hari Rabu, (26/7/2023).
RUU ini menetapkan bahwa usia wajib militer minimum tetap pada 18 tahun, sementara usia maksimum ditingkatkan dari 27 menjadi 30 tahun mulai 1 Januari 2024. Tidak akan ada peningkatan bertahap dari usia wajib militer maksimum.
Dokumen ini juga menyatakan bahwa warga yang ditarik untuk berdinas militer akan memiliki kesempatan untuk menandatangani kontrak sukarela selama satu tahun.
Kontrak semacam itu akan tersedia selama mobilisasi dalam kondisi darurat, selama hukum militer, dalam masa perang, serta selama operasi kontra-terorisme dan kapan pun Angkatan Bersenjata Rusia dikerahkan di luar negeri. Prajurit cadangan juga dapat menandatangani kontrak serupa selama satu tahun atau kurang.
Menurut dokumen tersebut, para wajib militer yang mendaftar untuk dinas sukarela selama keadaan darurat atau saat Angkatan Bersenjata Rusia dikerahkan ke luar negeri, juga dapat menandatangani kontrak selama satu tahun atau kurang, tetapi tidak lebih awal dari satu bulan sebelum berakhirnya masa wajib militer mereka.
RUU ini juga memberikan hak kepada gubernur regional untuk mendirikan perusahaan khusus yang membantu lembaga keamanan dalam menjaga ketertiban masyarakat, termasuk dalam pencegahan sabotase, selama mobilisasi, hukum militer, dan masa perang.
Gubernur dapat menggunakan hak ini dengan izin dari Presiden Rusia untuk memperkuat ketertiban masyarakat dan keamanan publik.
Baca Juga: Rusia Dekati Afrika via BRICS, Sebut Barat Ditinggalkan karena 'Merampok' dan Standar Ganda
Perusahaan-perusahaan ini akan dianggap sebagai badan hukum dengan tujuan hukum khusus. Mereka akan membantu lembaga keamanan dalam menjalankan hukum masyarakat dan memastikan keamanan publik, melindungi perbatasan negara Rusia, dan melawan unit rekognisi asing.
Badan eksekutif regional tertinggi dapat menyewakan senjata tempur kecil dan amunisi dan kemudian menyerahkannya kepada perusahaan khusus untuk penggunaan sementara.
Karyawan perusahaan semacam itu akan berwenang untuk menggagalkan pergerakan drone udara, bawah laut, dan laut lainnya serta kendaraan tak berawak lainnya untuk menangkal serangan - yang meliputi pemusnahan fisik dan gangguan sinyal kendali.
Dokumen ini juga memberikan lembaga keamanan pemerintah Moskow hak untuk membantu lembaga penegak hukum dalam menjaga ketertiban masyarakat dan keamanan publik.
Sementara itu, lembaga keamanan ini akan berwenang menggunakan senjata tempur kecil sesuai dengan perjanjian yang ditandatangani dengan pemerintah Moskow.
Media Barat melihat pemungutan suara oleh Dewan Rendah Parlemen pada hari Selasa untuk memperluas jumlah calon rekrutan adalah tanda terbaru bahwa Putin menghadapi kerugian berat di medan perang, dan keputusan ini menandakan Rusia sedang bersiap menghadapi perang yang berkepanjangan.
Meskipun presiden Rusia telah berjanji bahwa para prajurit yang bertugas selama satu tahun tidak akan dikirim ke Ukraina, mereka dikerahkan di wilayah-wilayah di perbatasannya dan mewakili para rekrutan terlatih yang dapat dipanggil untuk menandatangani kontrak dan dikirim berperang. Belum jelas berapa lama efek dari langkah-langkah baru yang bertujuan untuk memperkuat militer akan mulai terlihat.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Associated Press