> >

Zelenskyy Tandai 500 Hari Invasi Rusia di Ukraina dengan Kunjungi Pulau Ular, Ini Sebabnya

Kompas dunia | 9 Juli 2023, 08:15 WIB
Pulau Ular atau Pulau Zmiinyi. Tentara Rusia dilaporkan telah mundur dari Pulau Ular yang diyakini karena bombardir pasukan Ukraina. (Sumber: Kementerian Pertahanan Ukraina Via Mirror)

KIEV, KOMPAS.TV - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy menandai 500 hari invasi Rusia di Ukraina dengan mengunjungi Pulau Ular.

Zelenskyy memposting video dari pulau tersebut yang dianggap sebagai simbol perlawanan Ukraina.

Pada awal invasi Rusia, tentara Ukraina mempertahakan Pulau Ular.

Insiden di pulau itu yang terkenal adalah ketika tentara Ukraina yang menjaga Pulau Ular menentang perintah kapal perang Rusia untuk menyerah.

Baca Juga: PBB Tolak Mencabut Kutukan kepada Israel atas Operasi Militer di Jenin

Pulau yang berada di Laut Hitam itu direbut Rusia di awal perang, tetapi kemudian diklaim kembali oleh Ukraina.

Dalam video tersebut, Presiden Ukraina menyebutnya sebagai tempat kemenangan yang tak akan pernah direbut kembali.

Pada postingan videonya di Telegram, Zelenskyy menggambarkannya sebagai bukti Ukraina akan merebut kembali setiap jengkal wilayahnya yang diambil Rusia saat invasi dimulai 24 Februari 2022.

“Saya ingin berterima kasih dari sini, dari tempat kemenangan, kepada setiap pasukan kami selama 500 hari,” ujar Zelenskyy dikutip dari BBC, Sabtu (7/7).

Pada video tersebut terlihat Zelenskyy tiba di pulau itu dengan kapal, dan kemudian meninggalkan bunya di tempat peringatan.

Presiden Ukraina itu kemudian mengumumkan bahwa ia telah tiba dari Turki dengan lima komandan yang ditangkap oleh Rusia di pabrik baja Azovstal, Mariupol.

Mereka telah berada di Turki sejak September 2022, setelah dibebaskan dari tahanan Rusia sebagai bagian dari pertukaran tahanan.

Insiden di Pulau Ular terjadi beberapa jam setelah invasi dimulai, di mana Armada Laut Hitam Rusia memerintahkan tentara Ukraina di pulau itu menyerah.

Baca Juga: Rusia: Keputusan AS Kirimkan Bom Tandan atau Munisi Klaster ke Kiev Bukti Kebijakan Agresif AS

Namun, tentara Rusia ketika itu membalasnya dengan, “Pergilah ke Neraka”, meski dengan bahasa yang jauh lebih kasar.

Pulau Ular akhirnya diduduki dan tentara Ukraina kemudian dijadikan tahanan.

Mereka kemudian dibebaskan sebagai bagian dari tahanan.

Tentara Ukraina merebut kembali Pulau Ular pada Juni tahun.

Penulis : Haryo Jati Editor : Gading-Persada

Sumber : BBC


TERBARU