Bos Wagner Rusia Mengamuk karena Amunisi Tidak Juga Datang, Ancam Tarik Pasukan dari Bakhmut
Kompas dunia | 6 Mei 2023, 03:05 WIBBaca Juga: Pemimpin Wagner Ejek Negaranya Sendiri, Sebut Ancaman Senjata Nuklir Bikin Rusia Seperti Badut
"Pasukan Wagner kehabisan sumber daya untuk maju pada awal April, namun kami tetap maju meskipun sumber daya musuh lima kali lebih banyak dari kami. Karena kekurangan amunisi, kerugian kami meningkat secara eksponensial setiap hari," ujar Prigozhin dalam pernyataannya.
Hanna Maliar, Wakil Menteri Pertahanan Ukraina, Jumat kemarin mengatakan artileri Ukraina telah menghancurkan beberapa gudang amunisi Wagner.
Prigozhin datang ke penjara-penjara Rusia untuk merekrut personel tempur, dengan janji pengampunan kepada narapidana jika mereka berhasil bertugas setengah tahun di garis depan bersama Wagner.
Negara-negara Barat dan para ahli PBB menuduh personel tempur Wagner melakukan pelanggaran hak asasi manusia di seluruh Afrika, termasuk di Republik Afrika Tengah, Libya, dan Mali.
Bakhmut, yang terletak sekitar 55 kilometer di utara ibu kota regional yang dikuasai Rusia, Donetsk, memiliki nilai militer taktis bagi Moskow, meskipun para ahli mengatakan bahwa kota ini tidak akan menentukan hasil akhir perang.
Baca Juga: Putra Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov Gabung Tentara Bayaran Rusia Wagner untuk Perang di Ukraina
Sebelum perang, kota ini punya populasi 80.000 jiwa dan merupakan pusat industri yang penting. Namun, kini kota ini telah menjadi kota hantu.
Prigozhin pernah mengancam untuk mundur dari Bakhmut sebelumnya, dalam sebuah wawancara dengan seorang blogger militer Rusia minggu lalu.
Ketika ditanya oleh The AP mengenai pernyataan Prigozhin, juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, dalam konferensi persnya pada hari Jumat, mengatakan ia telah melihat laporan media tetapi tidak akan memberikan komentar lebih lanjut.
Kilang minyak Ilyinsky di wilayah Krasnodar selatan Rusia yang berbatasan dengan Semenanjung Krimea yang dikuasai Rusia mengalami serangan drone pada hari Jumat kemarin.
Menurut kantor berita resmi Rusia, Tass, serangan tersebut menyebabkan kebakaran kecil di kilang minyak tersebut. Namun, petugas kedaruratan berhasil memadamkan kebakaran dengan cepat.
Baca Juga: Usai Tuduh Ukraina, Rusia Kini Tuding AS Jadi Dalang Serangan Drone di Kediaman Putin di Kremlin
"Kami dapat mengatasi kebakaran dengan cepat dan tidak ada korban dalam insiden tersebut," kata pejabat kedaruratan seperti dilaporkan oleh Tass.
Ini bukanlah serangan drone pertama terhadap kilang minyak Ilyinsky. Dalam seminggu terakhir, fasilitas minyak di wilayah perbatasan Rusia dan Ukraina dilaporkan sering mengalami serangan drone.
Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Namun, pejabat Rusia menuduh bahwa Ukraina berada di balik serangan tersebut.
"Kami melihat adanya keterlibatan pihak dari Ukraina dalam serangan-serangan ini," ujar pejabat Rusia yang tidak disebutkan namanya. Sementara itu, Ukraina membantah tuduhan tersebut dan mengatakan bahwa mereka tidak terlibat dalam serangan drone tersebut.
"Kami tidak terlibat dalam serangan tersebut dan tidak memiliki hubungan dengan itu," kata pejabat Ukraina. Serangan drone terhadap fasilitas minyak di wilayah perbatasan Rusia dan Ukraina terus terjadi dan semakin meningkatkan ketegangan antara kedua negara.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Associated Press