> >

KTT ASEAN Ke-42 Dilaksanakan Tatap Muka di Labuan Bajo 10-11 Mei 2023, Ini Hal Penting yang Dibahas

Kompas dunia | 6 Mei 2023, 04:05 WIB
KTT ke-42 akan dihadiri oleh 8 pemimpin negara, Sekjen ASEAN, dan Perdana Menteri Timor Leste. Myanmar tidak diundang dalam acara ini, karena keputusan para pemimpin ASEAN. Perdana Menteri Thailand juga tidak dapat hadir karena pemilu di Thailand akan dilaksanakan pada tanggal 14 Mei 2023, sehingga beliau mengutus Deputi Perdana Menteri sebagai utusan khusus. (Sumber: Kemlu Indonesia)

JAKARTA, KOMPAS.TV – KTT ASEAN ke-42 akan diselenggarakan secara tatap muka di Labuan Bajo pada 10-11 Mei 2023. Ini merupakan pertama kalinya KTT ASEAN dilaksanakan dua kali dalam setahun secara tatap muka setelah pandemi Covid-19. Selain itu, KTT ASEAN ke-43 juga akan dilaksanakan di Jakarta pada 5-7 September 2023.

Sebanyak 195 pertemuan dari 540 yang telah dijadwalkan selama masa kepemimpinan Indonesia telah dilaksanakan. Dari 307 pertemuan yang dijadwalkan, sebanyak 74 pertemuan telah dilaksanakan di Gedung Sekretariat ASEAN yang penting untuk dioptimalkan penggunaannya.

KTT ke-42 akan dihadiri oleh 8 pemimpin negara, Sekjen ASEAN, dan Perdana Menteri Timor Leste. Myanmar tidak diundang dalam acara ini, karena keputusan para pemimpin ASEAN.

Perdana Menteri Thailand juga tidak dapat hadir karena pemilu di Thailand akan dilaksanakan pada tanggal 14 Mei 2023, sehingga beliau mengutus Deputi Perdana Menteri sebagai utusan khusus.

Sebanyak 776 orang delegasi dan 400 jurnalis, baik dari media nasional maupun internasional, sudah teregistrasi untuk menghadiri acara ini.

Sebelum KTT dilaksanakan, terdapat beberapa pertemuan yang akan dilakukan, di antaranya adalah pertemuan CPR (para Dubes/Watap ASEAN) + SOM tanggal 8 Mei 2023, pertemuan Menlu pada 9 Mei 2023, dan pertemuan ketiga pilar utama ASEAN sebelum KTT.

Acara ini juga akan diisi oleh 8 pertemuan tingkat tinggi, dengan 7 di antaranya akan dipimpin oleh Presiden Indonesia Joko Widodo, yaitu KTT pleno pemimpin ASEAN, interface dengan AIPA (parlemen), interface dengan generasi muda, interface dengan ABAC (sektor bisnis ASEAN), dan interface dengan HLTF (Gugus Tugas Tingkat Tinggi ASEAN) tanggal 10 Mei 2023.

Sedangkan tanggal 11 Mei 2023, akan dilaksanakan KTT dalam bentuk retreat, IMT GT (Segitiga Pertumbuhan) yang akan dihadiri Indonesia, Malaysia, dan Thailand, serta BIMP-EAGA (Segi Empat Pertumbuhan) yang akan dihadiri Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Filipina, dan akan dipimpin oleh Perdana Menteri Malaysia selaku ketua BIMP EAGA.

Selain KTT pada tanggal 10-11 Mei 2023, Presiden Joko Widodo juga akan melakukan pertemuan bilateral dengan Vietnam, Laos, Timor Leste, dan Malaysia pada tanggal 9 Mei 2023.

Baca Juga: Menilik Cara Polri Antisipasi Serangan Siber KTT Asean 2023 di Labuan Bajo

Presiden Joko Widodo saat menerima kunjungan para menteri ASEAN. Presiden Indonesia Joko Widodo hari Jumat, (3/2/2023) mengatakan kepada negara-negara besar untuk tidak menggunakan Asia Tenggara sebagai proxy atau perpanjangan tangan untuk persaingan dan konflik mereka. (Sumber: Sekretariat Kabinet)

Tanggal 9 Mei 2023, Menlu ASEAN akan menggelar pertemuan AMM atau pertemuan tingkat menteri, pertemuan APSC atau masyarakat politik ASEAN ke-25, dan pertemuan ACC atau dewan koordinasi ASEAN ke-33.

Menteri Luar Negeri dari negara-negara anggota ASEAN akan berkumpul pada tanggal 9 Mei untuk pertemuan AMM yang membahas pembangunan komunitas ASEAN, tindak lanjut review dari kesepakatan pemimpin ASEAN mengenai implementasi rencana perdamaian 5 poin Myanmar, dan kerja sama dengan mitra-mitra ASEAN.

Selain itu, juga akan ada pertemuan APSC ke-25 terkait pilar politik keamanan yang khusus untuk Indonesia dan pertemuan ACC ke-33 membahas mengenai penguatan kapasitas ASEAN, peta jalan Timor-Leste, dsb.

Indonesia sebagai Ketua ASEAN saat ini dengan tema “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth” akan memajukan tiga pilar utama selama masa keketuaan, yaitu ASEAN Matters, Epicentrum of Growth, dan Implementasi dari AOIP (ASEAN Outlook on the Indo-Pacific).

Tujuannya adalah untuk membangun kerja sama konkret dan inklusif dengan semua negara untuk menjadikan Indo-Pasifik sebagai kawasan damai dan sejahtera serta mempersiapkan ASEAN menghadapi tantangan jangka panjang.

Pada negosiasi untuk KTT ke-42, negosiasi telah berlangsung cukup lama dan masih berjalan hingga saat ini.

Beberapa sasaran yang sedang dalam perundingan antara lain: Pernyataan Kepala Negara ASEAN, Post-2025 Vision, penguatan kapasitas ASEAN, keanggotaan penuh Timor Leste, penanggulangan perdagangan orang, pelindungan pekerja migran, dan pelindungan pekerja perikanan.

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV/Kemlu


TERBARU