> >

Pasukan Ukraina Dilaporkan Mundur dari Bakhmut usai Moskow Gencarkan Serangan

Kompas dunia | 14 April 2023, 21:05 WIB
Tentara Ukraina menembakkan artileri ke arah posisi pasukan Rusia di dekat Bakhmut, November 2022. Pemerintah Inggris mengatakan pasukan Ukraina terpaksa mundur dari sebagian wilayah Bakhmut saat menghadapi serangan terbaru Rusia, Jumat (14/4/2023), di mana Moskow menggencarkan serangan sebelum serangan balik yang diharapkan dari Ukraina. (Sumber: AP Photo/LIBKOS)

"Musuh menggunakan unit terampilnya di sana dan mencari dukungan dari jumlah artileri dan pesawat yang signifikan," tulisnya di aplikasi pesan Telegram.

"Setiap hari, musuh melakukan 40 hingga 50 operasi pengepungan dan 500 episode penembakan di Bakhmut."

Pembaharuan dari Inggris mengatakan bahwa Ukraina masih menguasai distrik barat kota tersebut, tetapi telah mengalami serangan artileri Rusia yang sangat intens selama 48 jam terakhir.

Unit bayaran Wagner kini fokus merangsek ke pusat Bakhmut, sementara pasukan komando lintas udara Rusia menggantikan mereka dalam serangan tusukan dari samping di sisi kota, kata laporan tersebut.

Baca Juga: Kiev Berkeras, Syarat Perundingan adalah Pasukan Rusia Mundur dari Seluruh Wilayah Ukraina

Helikopter Ka-52 milik Angkatan Udara Rusia, melepaskan roket ke arah sebuah target di sebuah lokasi yang tidak diketahui di Ukraina. Pemerintah Inggris mengatakan pasukan Ukraina terpaksa mundur dari sebagian wilayah Bakhmut saat menghadapi serangan terbaru Rusia hari Jumat, (14/4/2023) dimana Moskow menggencarkan serangan sebelum serangan balik yang diharapkan dari Ukraina. (Sumber: Dinas Pers Kementerian Pertahanan Rusia via AP)

Institut untuk Studi Perang mengatakan rekaman geolokasi menunjukkan pasukan Rusia maju lebih jauh ke barat ke pusat Bakhmut pada hari sebelumnya dan membuat kemajuan "marginal" di selatan dan barat daya kota.

Merebut kota tersebut akan menjadi kemenangan substansial pertama Rusia dalam delapan bulan. Moskow mengatakan ini akan membuka jalan untuk merebut lebih banyak wilayah di wilayah Donbas di timur Ukraina, yang merupakan tujuan perang utama mereka.

Setelah terjadi kemajuan besar-besaran Ukraina pada paruh kedua tahun 2022, garis depan hampir tidak bergerak selama lima bulan terakhir, meskipun terjadi serangan besar-besaran Rusia.

"Kami menyiapkan anak-anak kami," kata Presiden Volodymyr Zelensky dalam sebuah video yang diunggah pada Kamis malam. "Kami menantikan pengiriman senjata yang dijanjikan oleh mitra kami. Kami akan membawa kemenangan semakin sedekat mungkin."

Ukraina sebelumnya terlihat akan meninggalkan Bakhmut pada akhir Februari, tetapi mengumumkan pada bulan Maret bahwa mereka akan terus bertahan di sana, dengan alasan kota yang sebagian besar hancur itu layak untuk dipertahankan karena kerugian yang ditimbulkan pada orang Rusia yang mencoba menyerangnya.

Kedua belah pihak mengatakan mereka menimbulkan kerugian besar. Dokumen intelijen AS yang bocor pekan lalu mengatakan Rusia telah kehilangan 35.500-43.000 tentara tewas, sementara Ukraina kehilangan 15.500-17.500, antara sepertiga dan setengah jumlah yang sama.

Ribuan, bahkan puluhan ribu warga sipil Ukraina juga telah tewas di seluruh negara sejak Rusia melancarkan invasi pada Februari tahun lalu. Moskow mengeklaim perang itu diperlukan untuk melindungi Rusia dari ancaman keamanan. Kiev dan Barat menyebutnya sebagai perang tanpa alasan untuk menaklukkan sebuah negara yang merdeka.

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Straits Times


TERBARU