Alasan Putin Menggelar Senjata Nuklir Taktis di Belarusia Menurut Media Barat
Kompas dunia | 29 Maret 2023, 10:03 WIBApa Kemungkinan Konsekuensi Bagi Putin?
Dengan pernyataan terbarunya, Putin kembali menggantungkan ancaman nuklir untuk menandakan kesiapan Moskow meningkatkan perang di Ukraina.
Penyebaran senjata nuklir taktis ke Belarusia, yang memiliki perbatasan sepanjang 1.084 kilometer dengan Ukraina, akan memungkinkan pesawat dan rudal Rusia mencapai target potensial di sana dengan lebih mudah dan cepat jika Moskow memutuskan untuk menggunakannya.
Itu juga akan memperluas kemampuan Rusia untuk menargetkan beberapa anggota NATO di Eropa Timur dan Tengah.
Langkah itu dilakukan saat Kiev siap melakukan serangan balasan untuk merebut kembali wilayah yang diduduki Rusia.
Kementerian Luar Negeri Belarusia menolak kritik Barat, menyatakan pengerahan itu sebagai tanggapan atas tekanan Barat yang "belum pernah terjadi sebelumnya" dan berpendapat langkah itu tidak bertentangan dengan perjanjian internasional karena Rusia akan mempertahankan kendali atas mereka.
Kementerian Luar Negeri Rusia menunjukkan Washington dan sekutunya mengabaikan desakan Rusia untuk penarikan senjata nuklir AS dari Eropa.
Ini menegaskan kembali hak Moskow untuk mengambil "langkah-langkah tambahan yang diperlukan untuk memastikan keamanan Rusia dan sekutunya."
Dmitry Medvedev, wakil kepala Dewan Keamanan Rusia, memperingatkan pekan lalu bahwa upaya Ukraina untuk merebut kembali kendali atas Semenanjung Krimea adalah ancaman terhadap "eksistensi Rusia," sesuatu yang memerlukan respons nuklir di bawah doktrin keamanan negara.
Rusia menurut Associated Press secara ilegal mencaplok Krimea dari Ukraina pada tahun 2014.
“Setiap hari memasok senjata Barat ke Ukraina membuat kiamat nuklir semakin dekat,” kata Medvedev.
Analis militer Ukraina Oleg Zhdanov mengatakan tujuan Putin adalah untuk mencegah sekutu Barat Ukraina memberikan lebih banyak senjata kepada Kyiv sebelum serangan balasan apa pun.
"Putin menggunakan pemerasan nuklir dalam upaya untuk mempengaruhi situasi di medan perang dan memaksa mitra Barat untuk mengurangi pasokan senjata dan peralatan di bawah ancaman eskalasi nuklir," kata Zhdanov.
"Balkon nuklir Belarusia tidak hanya akan menjulang di atas Ukraina, tetapi Eropa juga, menciptakan ancaman terus-menerus, meningkatkan ketegangan dan menggetarkan saraf Ukraina dan mitra Barat mereka.”
Associated Press tidak melaporkan posisi senjata nuklir Amerika Serikat yang ditempatkan di negara-negara NATO dan ancaman senjata-senjata nuklir tersebut terhadap Rusia.
Baca Juga: Rusia Uji Tembak Rudal AntiKapal di Laut Jepang, Mampu Meluncur 3 Kali Kecepatan Suara
Apa yang Barat dan Ukraina Inginkan?
Ukraina menanggapi langkah Putin dengan menyerukan pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB. Seorang juru bicara PBB merujuk pertanyaan tentang masalah ini ke Dewan Keamanan, yang mengumumkan tidak ada pertemuan pada Senin sore.
“Dunia harus bersatu melawan seseorang yang membahayakan masa depan peradaban manusia,” kata Kementerian Luar Negeri Ukraina.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby hari Senin mengatakan para pejabat AS "belum melihat pergerakan senjata nuklir taktis atau semacamnya" sejak pengumuman Putin di Belarusia. Dia mengatakan Washington tidak melihat apa pun yang mendorong perubahan dalam postur pencegahan strategisnya.
NATO menolak klaim Putin bahwa Rusia hanya melakukan apa yang telah dilakukan AS selama beberapa dekade, berkilah sekutu Barat bertindak dengan penuh hormat atas komitmen internasional mereka.
“Retorika nuklir Rusia berbahaya dan tidak bertanggung jawab,” kata juru bicara NATO Oana Lungescu, menambahkan aliansi tersebut belum melihat adanya perubahan dalam postur nuklir Rusia.
Lithuania, yang berbatasan dengan Belarusia, menggambarkan pernyataan Putin sebagai “upaya lain oleh dua rezim diktator yang tidak dapat diprediksi untuk mengancam tetangga mereka dan seluruh benua Eropa,” menyebut mereka sebagai “langkah putus asa Putin dan Lukashenko untuk menciptakan gelombang ketegangan dan destabilisasi lain di Eropa.”
Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki, yang mengunjungi Rumania, mengatakan pada konferensi pers Selasa bahwa keputusan Moskow untuk menyebarkan senjata "pasti akan mengarah pada sanksi tambahan yang dikenakan pada Belarusia dan tingkat sanksi baru akan jauh lebih menyakitkan."
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV/Associated Press