> >

Manusia Ternyata Sudah Menunggang Kuda sejak 5.000 Tahun Lalu, Begini Sejarahnya

Kompas dunia | 5 Maret 2023, 06:00 WIB
Ilustrasi. Seorang siswa SMAN 1 Rote Barat Daya bernama Rio Jonatan Adu menunggang kuda untuk berangkat ke sekolah karena sepeda motor miliknya mogok, Kamis (2/3/2023). Studi terbaru menunjukkan bahwa umat manusia sudah menunggang kuda seawalnya sekitar 5.000 tahun lalu, berikut sejarah manusia penunggang  kuda. (Sumber: pos-kupang.com/Ho Eran Harbona Sipa)

Arkeolog Universitas Exeter Inggris Raya Alan Outram memuji penelitian tersebut sebagai ilmuwan yang tidak terlibat di dalamnya. Alan mengapresiasi bukti baru yang dimuat studi itu.

"Sudah ada bukti lebih awal mengenai pemanfaatan dan pemerahan kuda, tetapi ini adalah bukti langsung terawal untuk penunggang kuda sejauh ini," kata Alan.

Sebelumnya, arkeolog telah menemukan bukti bahwa manusia mengonsumsi susu kuda dan indikasi penggembalaan kuda lebih dari 5.000 tahun lalu. Namun, bukti itu tidak mengindikasikan bahwa manusia bisa menunggang kuda.

Kaum Yamnaya sendiri sebelumnya dikenal dengan tinggalan gundukan makam yang unik. Kuda yang didomestikasi Yamnaya diyakini berbeda dengan kuda modern, diduga lebih intoleran kepada manusia.

Akan tetapi, kuda Yamnaya disebut bisa jadi leluhur genetis langsung dari kuda modern yang baru muncul beberapa abad setelah masa hidup Yamnaya.

Kaum Yamnaya dikenal berekspansi secara dramatis ke seantero Eurasia hanya dalam beberapa generasi. Arkeolog Universitas Helsinki Volker Heyd menyebut kaum Yamnaya berekspansi ke barat hingga Hungaria dan ke timur hingga Mongolia.

"Penyebaran bahasa Indo-Eropa dikaitkan dengan pergerakan mereka, dan mereka membentuk ulang tatanan genetis Eropa," kata Heyd.

David Anthony menyebut, kemampuan kaum Yamnaya menunggang kuda kemungkinan terkait dengan ekspansi cepatnya di Eurasia.

"Kuda memperluas konsep jarak, Anda mulai memikirkan tempat-tempat yang sebelumnya tak terjangkau menjadi dalam jangkauan," kata Anthony.

Akan tetapi, orang-orang Yamnaya disebut belum tentu menggunakan kuda sebagai tentara berkuda. Pasalnya, kuda Yamnaya dinilai terlalu kurus dan mudah stres untuk situasi tempur.

Meskipun demikian, kuda kemungkinan membuat Yamnaya berkomunikasi dengan lebih efektif, juga membangun aliansi dan mengelola ternak yang menjadi pusat ekonomi mereka.

Baca Juga: Sering Ditampilkan dalam Perayaan Imlek, Ini Sejarah Barongsai dan Makna Warnanya

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Associated Press


TERBARU