> >

Cerita Penyelamatan Dramatis Bayi Kembar 1,5 Tahun Korban Gempa Turki, 40 Jam Tertimbun Puing-Puing

Kompas dunia | 8 Februari 2023, 10:18 WIB
Ahmet Erbay, 1,5 tahun dan saudari kembarnya diselamatkan dari reruntuhan puing akibat gempa Turki, 40 jam setelah terjadinya gempa. (Sumber: The Star Turkiye)

GAZIANTEP, KOMPAS.TV - Keajaiban terus terjadi di Turki dan Suriah dengan penyelamatan dramatis korban selamat dari gempa yang mengguncang dua negara tersebut, hingga kini menewaskan lebih dari 7.800 orang. 

Dua bayi kembar berusia 1,5 tahun berhasil ditarik dari reruntuhan dalam keadaan luka-luka namun selamat, empat puluh jam setelah dua gempa kuat melanda Turki selatan. 

 

Bayi kembar dan orangtua mereka diselamatkan dari bawah reruntuhan di Gaziantep yang merupakan episentrum gempa pertama, seperti laporan Anadolu, Rabu (8/2/2023)

Bocah kembar Ahmet Erbay adalah orang pertama yang diselamatkan di Provinsi Gaziantep, salah satu dari 10 provinsi di Turki yang dilanda gempa berkekuatan magnitudo 7,8 dan 7,6.

Upaya penyelamatan didokumentasikan oleh tim polisi operasi khusus. Tim penyelamat berteriak "keajaiban akan datang" dan menyerahkan balita itu, yang mereka tarik dari puing-puing beton sambil menangis, kepada tim medis.

Setelah menyelamatkan saudara kembar Erbay, yaitu Amine Elcin, kedua balita kembar tersebut langsung dilarikan ke rumah sakit.

Tim kemudian menghubungi ibu si kembar yaitu Pinar dan sang ayah, Ibrahim Karapirli selama upaya penyelamatan.

Baca Juga: Detik-detik Penyelamatan Dramatis Bocah Korban Gempa Suriah dari Reruntuhan Gedung

Amine Elcin, saudara kembar Ahmet Erbay juga berhasil ditarik dari reruntuhan gempa Turki, 40 jam setelah gempa dahsyat itu terjadi. (Sumber: Anadolu)

Orangtua bayi kembar itu kemudian juga berhasil diselamatkan dan langsung dikirim ke rumah sakit terdekat.

"Sedikitnya 5.800 orang tewas dan hampir 35.000 lainnya luka-luka di 10 provinsi Turki setelah dua gempa kuat hari Senin," kata Wakil Presiden Turki Fuat Oktay, Rabu pagi (8/2) waktu setempat.

Di Hatay, tim pencari menyelamatkan seorang ibu dan kedua putrinya hidup-hidup dari bawah reruntuhan bangunan, 33 jam setelah gempa bumi mengguncang kota yang berada di Turki selatan itu.

Saat dibawa ke ambulans, salah satu jantung putrinya berhenti berdetak namun dia disadarkan kembali oleh tim darurat. Keluarga itu kini dirawat di rumah sakit.

Seperti diberitakan KOMPAS.TV sebelumnya, pada Senin dini hari (6/2) lalu, gempa dengan magnitudo 7,8 melanda distrik Pazarcik di Provinsi Kahramanmaras, kemudian sekitar sembilan jam kemudian, gempa berkekuatan magnitudo 7,6 di distrik Elbistan Kahramanmaras mengguncang wilayah tersebut.

Termasuk mengguncang provinsi lain, seperti Adana, Adiyaman, Diyarbakir, Gaziantep, Hatay, Kilis, Malatya, Osmaniye, dan Sanliurfa.

Gempa juga dirasakan di beberapa negara di kawasan, termasuk Lebanon dan Suriah. Turki memberlakukan berkabung nasional selama tujuh hari. Semua acara olahraga nasional di Turki juga ditunda hingga pemberitahuan lebih lanjut, dan semua sekolah ditutup hingga 13 Februari.

Setelah gempa bumi, belasungkawa mengalir dari seluruh dunia untuk mengungkapkan solidaritas dengan Türkiye, dengan banyak negara mengirimkan tim penyelamat dan bantuan.

Sebanyak 60.218 pejabat darurat bekerja di daerah tersebut, termasuk 3.200 personel dari 65 negara, kata Badan Manajemen Bencana dan Darurat (AFAD) Turki dalam pernyataan sebelumnya.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV/Anadolu


TERBARU