Zelenskyy Copot Menhan Oleksii Reznikov, Tunjuk Bos Intelijen Ukraina sebagai Pengganti
Krisis rusia ukraina | 6 Februari 2023, 08:39 WIBKIEV, KOMPAS.TV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mencopot menteri pertahanan Oleksii Reznikov dan menggantinya dengan bos intelijen Ukraina yang juga sekutu dekat Zelenskyy, Jenderal Kyrylo Budanov, seperti dikatakan David Arakhamia, salah satu anggota parlemen senior dan ketua aliansi Zelenskyy di parlemen hari Minggu, (6/2/2023) seperti laporan Straits Times.
Reznikov akan dipindahkan ke jabatan menteri industri pertahanan kata David Arakhamia, “Perang menentukan perubahan dalam kebijakan personel,” kata Arakhamia di aplikasi perpesanan Telegram.
Pencopotan Reznikov akan menjadi perubahan tokoh tertinggi pemerintah dalam serangkaian pengunduran diri dan pemecatan menyusul skandal korupsi akhir bulan lalu dan janji Zelenskyy agar Ukraina memenuhi standar Barat dalam pemerintahan yang bersih.
Arakhamia mengatakan badan-badan "kekuatan" Ukraina, seperti kementerian pertahanan, tidak boleh dipimpin oleh politisi selama masa perang, tetapi orang-orang dengan latar belakang pertahanan atau keamanan.
Dia menambahkan Reznikov akan diangkat menjadi menteri industri strategis.
Reznikov, yang sebelumnya mengatakan bahwa setiap keputusan tentang perombakan berada di tangan Zelenskyy, menyebut mutasi ke kementerian baru adalah berita baginya.
"Jika saya tiba-tiba menerima tawaran seperti itu dari presiden Ukraina atau perdana menteri, saya akan menolaknya, karena saya tidak punya keahlian," kata Reznikov.
Baca Juga: Waduh, Petinggi Kemhan Ukraina Dituduh Korupsi Dana Pembangunan Barak Rp2,1 Miliar
Tidak ada pernyataan langsung dari Zelenskyy tentang penggantian Reznikov, mantan pengacara yang menjadi menteri pertahanan pada November 2021, beberapa bulan sebelum Rusia melancarkan serangan skala penuh ke Ukraina pada 24 Februari 2022.
Arakhamia tidak mengatakan kapan langkah itu akan diresmikan.
Budanov, 37 tahun, adalah seorang agen intelijen misterius dan kenyang operasi rahasia dan karirnya meroket sejak memimpin Direktorat Utama Intelijen Ukraina.
Perombakan tersebut bertepatan dengan kekhawatiran Ukraina bahwa Rusia sedang merencanakan serangan besar baru bulan ini. Ukraina merencanakan serangan balasannya sendiri tetapi sedang menunggu pasokan tank tempur dan kendaraan tempur infanteri dari Barat.
Penasihat presiden Ukraina Mykhailo Podolyak, ketika ditanya di televisi nasional Minggu malam seberapa besar kemungkinan perombakan mengatakan, “Reznikov sangat efisien dalam hal komunikasi dengan mitra kami. Dan ini adalah komponen yang sangat penting dalam kasus ini.”
Sebagai menteri pertahanan masa perang, Reznikov, 56, memupuk hubungan dengan pejabat pertahanan Barat dan membantu mengawasi penerimaan bantuan militer bernilai miliaran dolar untuk membantu Kiev menangkis invasi Rusia.
Podolyak mengatakan hubungan pribadi Reznikov yang "indah" dengan sekutu telah membantu pasokan militer.
“Negosiasi bukan hanya rumus matematika tetapi juga hubungan pribadi. Dan kepercayaan. Sayangnya, hari ini kami kehilangan kepercayaan pada kami,” kata Podolyak.
Baca Juga: Inggris Latih Tentara Ukraina Operasikan Challanger 2, Zelenskyy Berterima Kasih
Reznikov memilih integrasi "de facto" Ukraina ke dalam aliansi militer NATO sebagai prioritas utama, bahkan jika bergabung dengan blok itu tidak mungkin dilakukan secara de jure.
Selama masa jabatannya sebagai menteri pertahanan, dia berbicara keras tentang korupsi masa perang, yang menurutnya mirip dengan "perampokan".
Namun dalam beberapa pekan terakhir, kementerian pertahanannya sendiri terlibat dalam skandal korupsi atas kontrak makanan tentara yang dianggap membayar harga yang sangat tinggi. Itu menyebabkan kemarahan publik.
Salah satu wakil menterinya telah dipecat, dan dua pejabat senior lainnya juga telah meninggalkan jabatannya.
Skandal itu mendorong Zelenskyy memulai perombakan besar-besaran yang menyebabkan keluarnya sejumlah gubernur daerah, wakil menteri, dan pejabat lainnya.
Reznikov menjadi tuan rumah konferensi pers hari Minggu sore, di mana dia mengatakan Ukraina memperkirakan kemungkinan serangan besar Rusia bulan ini, tetapi Kiev punya sumber daya untuk menahan mereka.
Dia juga mengatakan departemen anti-korupsi kementeriannya perlu dirombak dan tidak melakukan apa yang seharusnya dilakukan.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV/Straits Times