> >

Indonesia Kutuk Bom Bunuh Diri Taliban Lokal atas Masjid di Pakistan yang Tewaskan Hampir 100 Orang

Kompas dunia | 31 Januari 2023, 20:47 WIB
Korban tewas bom bunuh diri di sebuah masjid di barat laut Pakistan naik menjadi 88 orang seperti diungkapkan pejabat keamanan Pakistan hari Selasa, (31/1/2023).  (Sumber: AP Photo)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Indonesia mengutuk serangan keji teroris yang terjadi di masjid di Kota Peshawar, Pakistan, berakibat terbunuhnya hampir 100 orang dan melukai ratusan jamaah. “Kami menyampaikan belasungkawa terdalam kepada keluarga yang berduka dan mendoakan agar korban yang terluka dapat segera pulih,” demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri RI melalui Twitter hari Selasa (31/1/2023). 

Jumlah korban meninggal akibat peristiwa tersebut bertambah menjadi 93 jiwa termasuk 27 polisi, dan jumlah korban luka-luka mencapai 57 orang. 

Peristiwa maut itu terjadi setelah seseorang meledakkan diri dengan bom di dalam sebuah masjid penuh jamaah di sebuah kompleks yang dijaga sangat ketat di Peshawar, kota yang bergolak di barat laut.

Pelaku berhasil melewati beberapa barikade yang dijaga pasukan keamanan untuk masuk ke "Zona Merah", yang merupakan kompleks perumahan polisi dan kantor-kantor antiterorisme di Peshawar, kata kepolisian.

Saat kejadian, ruangan masjid dipenuhi oleh sekitar 400 orang dan pengebom meledakkan diri ketika ratusan orang berbaris untuk melaksanakan shalat. Ledakan hebat itu menyebabkan lantai dua bangunan masjid itu roboh dan menimpa banyak anggota jamaah. 

Baca Juga: Ini Perkara di Balik Perlawanan Maut Taliban Pakistan yang Membunuh Hampir 60 Warga Sipil

Gambar-gambar yang ditayangkan di televisi memperlihatkan para petugas menapaki atap bangunan yang runtuh agar bisa masuk ke bawah untuk menyelamatkan para korban yang terkubur reruntuhan. 

Kelompok lokal Taliban yang dikenal sebagai Tehreek-e-Taliban Pakistan membantah tudingan sebagai pelaku serangan. 

Penyelidikan sedang berlangsung untuk memastikan bagaimana sang penyerang bisa sampai menembus penjagaan ketat tersebut dan apakah ada orang dalam yang membantu misi itu.

Belum ada pihak yang menyatakan bertanggung jawab atas insiden itu, yang menjadi serangan terburuk di Peshawar sejak Maret 2022.

Seperti laporan Associated Press, serangan terhadap masjid Sunni di dalam fasilitas polisi utama itu merupakan salah satu serangan paling mematikan terhadap pasukan keamanan Pakistan dalam beberapa tahun terakhir.

Baca Juga: Korban Tewas Bom Bunuh Diri di Masjid Pakistan Jadi 88 Orang, Mayoritas Polisi

Gedung kementerian luar negeri Indonesia. Indonesia mengutuk serangan keji teroris yang terjadi di masjid di Kota Peshawar, Pakistan, berakibat terbunuhnya hampir 100 orang dan melukai ratusan jamaah (Sumber: Kompas)

 

Ledakan bom bunuh diri dari sesama Muslim itu menghancurkan masjid, membunuh dan melukai banyak orang, juga meledakkan sebagian atap.

Apa yang tersisa dari atap kemudian ambruk, hingga melukai lebih banyak lagi lainnya, menurut Zafar Khan, seorang petugas polisi. Tim penyelamat harus memindahkan gundukan puing untuk menjangkau jemaah yang masih terperangkap di bawah reruntuhan.

Tidak lama setelah ledakan, Sarbakaf Mohmand, seorang komandan Taliban Pakistan yang juga dikenal sebagai Tehreek-e-Taliban Pakistan atau TTP, mengaku kelompoknya bertanggung jawab atas serangan itu dalam sebuah unggahan di Twitter.

Namun beberapa jam kemudian, juru bicara TTP Mohammad Khurasani menjauhkan kelompok itu dari pengeboman, dengan mengatakan bahwa bukan kebijakannya untuk menyasar masjid, seminari, dan tempat-tempat keagamaan.

Ia juga menambahkan, mereka yang mengambil bagian dalam tindakan semacam itu dapat menghadapi tindakan hukuman di bawah kebijakan TTP. Pernyataannya tidak membahas mengapa seorang komandan TTP mengaku bertanggung jawab atas pengeboman tersebut.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV/Kemlu/Antara/Associated Press


TERBARU