Ini 8 Pembunuh Berantai yang Sempat Kejutkan Dunia, Ada Dokter dan Bangsawan hingga Sosok Misterius
Kompas dunia | 20 Januari 2023, 18:29 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Indonesia dikejutkan dengan kasus pembunuhan berantai yang terjadi di Bekasi, Cianjur dan Garut.
Tiga tersangka kasus pembunuhan berantai tersebut pun telah ditangkap polisi, mereka adalah Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh, dan Muhammad Dede Solehudin.
Hasil penyelidikan polisi, ketiga tersangka itu telah membunuh sebanyak sembilan orang di wilayah Bantargebang, Bekasi, hingga wilayah Cianjur serta Garut.
Di dunia sendiri terdapat sejumlah pelaku pembunuhan berantai, dan banyak di antara mereka berasal dari kalangan terpandang.
Baca Juga: Tambang Uranium Kim Jong-Un untuk Senjata Nuklir Runtuh, Ketahuan dari Foto Satelit
Bahkan, ada di antara mereka adalah seorang dokter yang seharusnya menyelamatkan nyawa dan juga bangsawan.
Berikut ini, Kompas TV merangkum delapan pembunuh berantai yang mengejutkan dunia dari berbagai sumber.
1. Jack The Ripper
Jack The Ripper merupakan sosok pembunuh terkenal yang membayangi Kota London, Inggris pada akhir abad ke-19.
Jack The Ripper muncul di Distrik Whitechapel London pada 1888 dan telah membunuh lima orang, yang kesemuanya adalah wanita tuna susila. Ia juga memutilasi korbannya.
Polisi memperkirakan pelakunya adalah dokter bedah, tukang daging, atau seseorang yang ahli menggunakan pisau.
Pelaku mengejek polisi dengan kerap mengirimkan surat tentang aksinya.
Namun, hingga saat ini, sosok Jack The Ripper belum terungkap dan teridentifikasi.
2. Ted Bundy
Ted Bundy tak diragukan lagi adalah seorang pembunuh beraatai paling gila sepanjang masa.
Modus operandi pria Amerika Serikat (AS) ini adalah menculik korban perempuan, memerkosanya dan kemudian memutilasi mereka.
Ia sering menyimpan kepala korbannya sebagai kenang-kenangan.
Bundy sendiri telah dieksekusi mati pada 1989, dan sebelumnya telah mengaku membunuh 30 perempuan, meski angka sebenarnya diyakini lebih banyak lagi.
Baca Juga: Netanyahu Bertemu Anak Buah Biden, Usaha Muluskan Normalisasi Hubungan Israel dan Arab Saudi
3. Harold Shipman
Harold Shipman merupakan seorang dokter yang bertanggung jawab karena membunuh 218 pasiennya antara tahun 1972 dan 1998.
Diyakini, jumlah korban dari sosok yang dijuluki “Dokter Kematian” itu lebih tinggi lagi.
Sebagai dokter, Shipman memiliki akses ke korbannya yang membuatnya bisa membunuh tanpa dicurigai.
Namun, karena Shipman terlalu sering terlibat dalam kematian pasiennya, kecurigaan pun mulai muncul.
Kebanyakan korbannya adalah perempuan tua yang menurutnya meninggal dalam tidur.
Namun, kebanyakan dari mereka tewas di siang hari, dan ia sering meminta sertifikat kremasi dengan jumlah besar.
Hal itu yang kemudian mengundang kecurigaan petugas kamar jenazah yang melaporkan keanehan tersebut ke pihak berwajib.
Shipman sendiri kemudian ditangkap, dan meninggal bunuh diri di penjara pada 2004.
4. Jeffrey Dahmer
Jeffrey Dahmer memulai pembunuhan pada 1978 ketika berusia 18 tahun, dan dirinya baru ditangkap atas pembunuhan pada 1991.
Penangkapan itu terjadi setelah salah satu calon korbannya berhasil kabur dan membuat polisi melacak Dahmer hingga ke rumahnya di Milwaukee, Wisconsin, AS.
Bagian tubuh manusia yang dimutilasi ditemukan bertebaran di apartemennya. Ia bahkan menggunakan cairan asam untuk menyingkirkan korbannya.
Secara keseluruhan, Dahmer telah membunuh 17 orang, kebanyakan pria dengan kulit berwarna.
Ia pun dipenjara dua kali, yang pertama karena pelecehan, dan yang kedua karena pembunuhan.
Dahmer akhirnya tewas pada 1994 setelah dibunuh sesama napi tahanan.
5. John Wayne Gacy
John Wayne Gacy merupakan seorang pekerja konstruksi di sebuah daerah pedesaan di AS.
Ia terkenal sebagai orang yang ceria, terlibat dalam politik, dan juga menjadi badut di pesta ulang tahun.
Gacy menjadi sasaran kecurigaan pada 1978, setelah seorang bocah 15 tahun yang terakhir terlihat bersamanya, menghilang.
Setelah polisi mendapat surat pencarian di rumah Gacy, ditemukan 30 jasad di sebuah ruangan di bawah rumahnya.
Ia pun kemudian didakwa dengan 33 tuntutan pembunuhan, dengan tambahan pemerkosaan serta penyiksaan.
Gacy pun dihukum mati dengan eksekusi suntikan mati pada 1994.
6. Andrei Chikatilo
Pembunuh berantai dari Rusia, Andrei Chikatilo melakukan aksinya antara 1978 hingga 1990.
Ia melakukan kekerasan seksual, membunuh dan memutilasi lebih dari 50 perempuan muda dan anak-anak.
Chikatilo membunuh korbannya dengan menusuk serta mencabik mereka dengan pisau.
Korban termuda diketahui berusia 9 tahun.
Chikatilo kemudian mengaku dirinya ereksi saat menusuk perempuan, fakta yang membuatnya sulit menghentikan keinginan membunuh.
Sosok yang dijuliki “Jagal dari Rostov” atau “Rostov Ripper” tersebut kemudian dieksekusi mati oleh regu tembak pada 1995.
Baca Juga: Jelang Setahun Invasi, Pemimpin Tentara Bayaran Rusia Puji Kemampuan Tempur Prajurit Ukraina
7. Gilles de Rais
Gilles de Rais sebelum dikenal sebagai pembunuh berantai merupakan seorang bangsawan dan juga bergelar kesatria yang memimpin tentara Prancis.
Ia bahkan seorang rekan seperjuangan dari pahlawan perempuan Prancis, Joan of Arc.
Namun, pada 1432 hingga 1433, Gilles dilaporkan melakukan sodomi dan kemudian membunuh atau memerintahkan pembunuhan setidaknya 40 anak-anak.
Banyak tubuh bocah laki-laki yang telanjang ditemukan di kediamannya pada 1437.
Sebuah biografi mengenai de Rais menggambarkan cara sang kesatria memikat anak laki-laki hingga ke kematiannya.
Ia mendandani mereka dengan pakaian mewah, memberikan mereka makanan banyak dan anggur, sebelum kemudian memperlihatkan sifat aslinya dan membunuh mereka.
8. H.H Holmes
H.H Holmes merupakan penipu sekaligus pembunuh berantai yang pindah ke Chicago, AS pada 1885 dan bekerja di apotek.
Ia membangun sebuah bangunan di dekat apotek, yang kemudian ia gunakan sebagai markas untuk membunuh korbannya, yang jumlahnya berkisar antara 20 hingga 200 orang.
Puncaknya adalah pembunuhan berantai yang dilakukannya selama Pameran Columbia 1893 di Chicago.
Pameran tersebut membawa ribuan orang ke kota tersebut, dan Holmes memanfaatkannya dengan menawarkan kamar di gedungnya sebagai akomodasi bagi pengunjung.
Di bangunan yang akhirnya disebut “Kastil Pembunuhan”, Holmes memiliki beberapa ruangan tersembunyi tempat ia menyiksa korbannya dan kemudian membunuhnya.
Bangunan itu dilengkapi serangkaian peluncuran dan pintu jebakan yang memungkinkannya dengan mudah mengeluarkan jenazah korban dari lantai atas ke ruang bawah tanah, tempat jasad korbannya biasa dibakar.
Holmes dihukum mati pada 1896, setelah diyakini membunuh rekannya, Benjamin Pitezel.
Penulis : Haryo Jati Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV