Iran Bakal Eksekusi Mati Eks Pejabat yang Dituduh Mata-mata Inggris, Tukar Rahasia Negara dengan Ini
Kompas dunia | 12 Januari 2023, 10:37 WIBTEHERAN, KOMPAS.TV - Pemerintah Iran akan segera mengeksekusi mati Alireza Akbari, warga Inggris yang dituduh sebagai mata-mata. Akbari merupakan mantan wakil menteri pertahanan Iran.
Warga Inggris tersebut disebut tukar rahasia negara dengan parfum.
Keluarga dari Alireza Akbari, warga Inggris keturunan Iran yang dituduh mata-mata mengungkapkan bahwa pihak otoritas sudah mempersiapkan eksekusi mati itu.
Istri Akbari, Maryam, mengatakan bahwa keluarga sudah dipanggil untuk pertemuan terakhir.
Baca Juga: Protes Kenaikan Upah yang Tak Sebanding Inflasi, 25 Ribu Pekerja Ambulans Inggris Mogok Massal
Dikutip dari BBC, Kamis (12/1/2023), Maryam mengungkapkan bahwa Akbari juga sudah dipindahkan ke sel isolasi.
Akbari yang merupakan mantan wakil menteri pertahanan Iran, ditahan pada 2019 dituduh telah melakukan kegiatan mata-mata untuk Inggruis.
Akbari pun membantah bahwa ia telah melakukan kegiatan mata-mata.
Terkait kasus ini, Inggris meminta Iran untuk menghentikan perencanaan eksekusi dan segera membebaskannya.
“Ini jelas aksi yang termotivasi oleh politik yang digunakan rezim barbar yang mengabaikan kehidupan manusia,” kata Menteri Luar Negeri Inggris, James Cleverly.
Sebelumnya Kemlu Inggris mengatakan bahwa pihaknya mendukung keluarga Akbari dan telah berulang kali mengangkat kasusnya ke pihak berwenang Iran.
Mereka telah meminta akses konsuler yang mendesak, tetapi pemerintah Iran tak mengakui kewarganegaraan ganda bagi warga Inggris.
Dilaporkan BBC Persia pada Rabu (11/1/2023), menyiarkan pesan audio dari Akbari di mana ia mengatakan telah disiksa dan dipaksa untuk mengaku di depan kamera atas kejahatan yang tak ia lakukan.
Baca Juga: Joe Biden Diminta Usir Bolsonaro dari AS, Buntut Penyerbuan Istana Presiden Brasil
Akbari mengatakan bahwa ia tinggal di luar negeri beberapa tahun lalu, ketika ia diundang ke Iran atas permintaan seorang diplomat top Iran, yang terlibat dalam pembicaraan nuklir dengan kekuatan dunia.
Namun setelah sampai, ia dituduh telah mendapatkan reahasia intelijen dari Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran, Ali Shamkhani.
Ia dituduh mendapatkan rahasia negara tersebut dengan menukarkannya dengan parfum dan kaos.
Akbari sendiri bertugas di pemerintahan Iran di era kepresidenan Mohammad Khatami, seorang reformis yang memimpin Iran dua periode antara 1997 dan 2005.
Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti
Sumber : BBC