Amarah Publik Rusia Memuncak atas Tewasnya Puluhan Tentara oleh Ukraina di Makiivka
Krisis rusia ukraina | 4 Januari 2023, 05:45 WIBBaca Juga: Dukung Mobilisasi, Presenter TV Rusia yang Rela Mati di Ukraina: Hidup Itu Overrated
Akun Telegram Rybar, yang memiliki sekitar satu juta pengikut, mengatakan "naif secara kriminal" bagi tentara untuk menyimpan amunisi di samping asrama tentara di medan tempur.
Putin belum memberi reaksi atas serangan terhadap pasukan Rusia di Makiivka, yang terjadi selama musim liburan sebelum Natal Ortodoks, yang dilakukan banyak orang Rusia dengan keluarga mereka.
Pada pertemuan di Samara, Kolotovkina, istri seorang jenderal, mengatakan dia meminta suaminya untuk "membalas" para korban.
“Kita akan menghancurkan musuh bersama. Kami tidak punya pilihan,” katanya kepada para pelayat.
Kementerian Pertahanan mengatakan serangan itu dilakukan oleh sistem roket Himars yang dipasok ke Ukraina oleh Amerika Serikat.
Sistem ini memungkinkan pasukan Ukraina menyerang lebih dalam ke wilayah yang dikuasai Rusia dan dipandang berjasa dalam serangkaian upaya mengubah arah medan perang yang merugikan Rusia dalam beberapa bulan terakhir.
Baca Juga: Tuduh Kishida Percepat Militerisasi Jepang, Rusia Ancam Siapkan Tindakan Balasan
Sementara itu, Ukraina mengatakan mereka menghadapi gelombang serangan drone dan rudal Rusia sejak malam tahun baru, terutama menargetkan energi dan infrastruktur penting lainnya.
Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan tentara menembak jatuh 80 drone buatan Iran hari Minggu dan Senin.
Tetapi pertempuran terberat terjadi di sekitar kota Bakhmut di Ukraina timur – sebuah lokasi dengan sedikit kepentingan strategis yang coba direbut oleh pasukan Rusia yang dipimpin oleh kelompok tentara bayaran Wagner selama berbulan-bulan.
Kepala Wagner Yevgeny Prigozhin, seorang pengusaha yang dekat dengan Putin, mengakui dalam sebuah wawancara bahwa pertempuran itu sulit dan mengeklaim bahwa pasukan Ukraina telah mengubah "setiap rumah menjadi benteng".
Prigozhin mengatakan kepada kantor berita Rusia Ria-Novosti dalam sebuah wawancara pada hari Selasa bahwa orang-orangnya terkadang bertempur “beberapa minggu untuk satu rumah”.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Straits Times