Pengakuan Eks Tentara Jepang: Kekerasan Seksual Jadi 'Keseharian' di Militer, Tuntut JSDF Bertindak
Kompas dunia | 19 Desember 2022, 23:05 WIBKata Gonoi, pada Juli 2021, dalam sebuah tenda di tempat latihan, payudaranya disentuh oleh senior yang juga memaksanya untuk menyentuh bagian privat laki-laki.
Kemudian, pada April 2021, Gonoi mengaku senior di unitnya mendesakkan bagian bawah tubuh mereka kepadanya dengan gestur seolah berhubungan seks.
Mereka memaksa Gonoi melebarkan kaki sembari dilihat dan ditertawakan lebih dari 10 laki-laki lain. Kata Gonoi, tidak ada kolega yang mencoba menghentikan pelecehan itu.
Aduan tentang kekerasan seksual di Jepang sendiri cenderung diabaikan. Menurut survei kesetaraan gender oleh Forum Ekonomi Dunia pada 2022, Jepang menempati peringkat 116 dari 146 negara yang disurvei.
Problem kekerasan seksual meluas di militer pun membuat kalangan pakar berpendapat JSDF bisa mengalami kekurangan personel lebih parah di tengah risiko yang meningkat di kawasan.
"Sebelum merekrut lebih banyak perempuan, saya ingin Pasukan Bela Diri (Jepang) untuk menciptakan lingkungan yang bisa menghapus pelecehan seksual," kata Gonoi.
Baca Juga: Aktivis Sebut Relasi Kuasa Putri Candrawati dan Yosua Jadi Alasan Keraguan Adanya Kekerasan Seksual
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Associated Press