Gunung Mauna Loa di Hawaii Meletus, Warga Diminta untuk Siaga Bencana
Kompas dunia | 29 November 2022, 05:55 WIBSurvei Geologi AS mengatakan bahwa letusan telah bermigrasi ke zona keretakan di sisi timur laut gunung berapi. Zona keretakan adalah tempat batuan gunung retak dan relatif lemah sehingga memudahkan magma untuk muncul.
Letusan dari timur laut dapat mengirimkan lahar ke kursi kabupaten Hilo atau kota-kota lain di Hawaii Timur, tetapi lava membutuhkan waktu berminggu-minggu atau berbulan-bulan untuk mencapai daerah berpenduduk. Ada kemungkinan letusan nantinya dapat bergeser ke zona keretakan di sisi barat daya. Lava yang muncul dari daerah ini dapat mencapai masyarakat sekitar dalam hitungan jam atau hari.
“Kami tidak ingin mencoba menebak-nebak gunung berapi itu,” kata Hon. "Kita harus membiarkannya benar-benar menunjukkan kepada kita apa yang akan dilakukan dan kemudian kita memberi tahu orang-orang tentang apa yang terjadi secepatnya," ujarnya seperti dikutip dari The Associated Press.
Pertahanan Sipil Kabupaten Hawaii mengumumkan bahwa mereka telah membuka tempat perlindungan karena ada laporan tentang orang-orang yang dievakuasi dari sepanjang pantai atas inisiatif mereka sendiri.
“Letusan rata-rata Mauna Loa biasanya tidak berkepanjangan, hanya berlangsung beberapa minggu,” kata Hon.
“Biasanya, letusan Mauna Loa dimulai dengan volume terberat terlebih dahulu,” kata Hon. "Setelah beberapa hari, letusan itu mulai sedikit tenang."
Baca Juga: Gunung Ile Lewotolok di NTT Kembali Meletus, Masyarakat Diminta Waspada
USGS memperingatkan penduduk yang berisiko terkena aliran lahar Mauna Loa untuk meninjau kembali persiapan letusan mereka. Para ilmuwan telah waspada karena lonjakan gempa baru-baru ini terjadi di puncak gunung berapi, yang terakhir meletus pada tahun 1984.
Mauna Loa adalah salah satu dari lima gunung berapi yang membentuk Pulau Besar Hawaii, yang merupakan pulau paling selatan di kepulauan Hawaii.
Mauna Loa, dengan ketinggian 4.169 meter di atas permukaan laut, adalah tetangga Gunung Kilauea yang jauh lebih besar, yang meletus di lingkungan perumahan dan menghancurkan 700 rumah pada tahun 2018. Beberapa lerengnya jauh lebih curam daripada Kilauea, sehingga lahar dapat mengalir lebih cepat ke banyak tempat saat meletus.
Penulis : Tussie Ayu Editor : Iman-Firdaus
Sumber : The Associated Press