> >

Jepang Gelar Latihan Militer dengan Amerika Serikat, Kerahkan 36.000 Tentara dan 370 Jet Tempur

Kompas dunia | 10 November 2022, 14:41 WIB
Kapal induk pengangkut helikopter milik Angkatan Pertahanan Diri Maritim Jepang, JS Izumo (depan), dan kapal-kapal perang lainnya ambil bagian dalam sebuah peninjauan kembali oleh sebuah armada internasional di Teluk Sagami di sebelah selatan Tokyo, Minggu 6 November 2022. (Sumber: Kyodo News via AP)

 

TOKYO, KOMPAS.TV - Jepang dan Amerika Serikat (AS) memulai latihan militer gabungan pada Kamis (10/11/2022), melibatkan 36.000 tentara Jepang dan AS serta 30 kapal dan 370 jet tempur. 

 

Seperti dilaporkan Associated Press, latihan militer itu digelar ketika Jepang dan sekutu berupaya meningkatkan kesiapan dalam menghadapi peningkatan ketegasan China dan peluncuran rudal Korea Utara yang semakin intensif.

Sekitar 26.000 tentara Jepang dan 10.000 tentara Amerika, serta 30 kapal dan 370 pesawat dari kedua belah pihak akan berpartisipasi dalam latihan tersebut, menurut Kementerian Pertahanan Jepang.

Latihan "Keen Sword" dua tahunan itu dimulai di pangkalan udara Jepang di bagian selatan negara tersebut dan akan diadakan di beberapa lokasi lain di dalam dan sekitar Jepang hingga 19 November.

Australia, Inggris, dan Kanada juga akan bergabung dalam latihan tersebut, katanya.

Pelatihan lapangan bersama yang mencakup latihan pendaratan amfibi direncanakan di pulau-pulau terpencil Jepang di bagian barat daya, termasuk Tokunoshima, Amami dan Tsutarajima, karena Tokyo memperkuat kemampuan pertahanannya di wilayah tersebut di tengah meningkatnya ketegangan atas China.

China memperkuat klaimnya atas hampir seluruh Laut China Selatan dengan membangun pulau-pulau buatan yang dilengkapi dengan instalasi militer dan lapangan terbang.

Jet tempur canggih Jepang Mitsubishi F-2. Jepang dan Amerika Serikat memulai latihan militer gabungan pada Kamis (10/11/2022), melibatkan 36.000 tentara Jepang dan AS serta 30 kapal dan 370 jet tempur. (Sumber: Japan Forward)

Baca Juga: Korea Utara: Uji Coba Rudal adalah Latihan untuk Menyerang Korea Selatan dan Amerika Serikat

Rancangan rudal hipersonik Jepang ATLA. Jepang dan Amerika Serikat memulai latihan militer gabungan pada Kamis (10/11/2022), melibatkan 36.000 tentara Jepang dan AS serta 30 kapal dan 370 jet tempur. (Sumber: Naval News)

Beijing juga mengeklaim serangkaian pulau yang dikendalikan oleh Jepang di Laut China Timur, dan meningkatkan pelecehan militer terhadap Taiwan yang berpemerintahan sendiri, dan diklaim bagian dari China yang akan dianeksasi secara paksa jika perlu.

Latihan bersama itu juga dilakukan menyusul peningkatan penembakan rudal oleh Korea Utara, yang telah meluncurkan lebih dari 30 rudal tahun ini, termasuk satu pada Rabu (9/11/2022) yang jatuh di laut antara Semenanjung Korea dan Jepang.

Bulan lalu, sebuah rudal balistik antarbenua terbang di atas wilayah utara Jepang.

Perdana Menteri Fumio Kishida yang mengutip memburuknya situasi keamanan di kawasan itu, berjanji untuk secara substansial meningkatkan kemampuan militer Jepang dan membangun kemampuan serangan pre-emptive untuk menyerang situs peluncuran rudal musuh dari jauh.

Rencana tersebut diharapkan akan dimasukkan dalam strategi keamanan nasional yang direvisi dan pedoman pertahanan jangka menengah hingga panjang akhir tahun ini.

Sebuah langkah untuk mengembangkan kemampuan serangan adalah perubahan besar bagi prinsip pertahanan diri Jepang, meskipun negara tersebut dengan cepat memperluas peran dan kemampuan militernya dalam dekade terakhir untuk bekerja lebih erat dengan Amerika Serikat dan mitra lainnya di kawasan dan Eropa. 

Latihan seperti "Keen Sword" memberi pasukan Jepang dan AS "kesempatan untuk berlatih bersama di berbagai area misi dalam skenario realistis untuk meningkatkan kesiapan, interoperabilitas, dan membangun pencegahan yang kredibel," kata Pasukan AS Jepang dalam sebuah pernyataan Kamis.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Associated Press


TERBARU