Gangster yang Pimpin Perang Lawan Pemerintah Haiti Cabut Blokade Depot Minyak, Masyarakat Lega
Kompas dunia | 7 November 2022, 17:01 WIBPORT-AU-PRINCE, KOMPAS.TV - Jimmy "Barbecue" Cherizier, pemimpin federasi geng G9 yang berkuasa di Haiti, mengumumkan telah mencabut blokade akses sebuah depot minyak krusial di Port-au-Prince, Minggu (6/11/2022).
Pembukaan blokade ini melegakan layanan transportasi, bank, dan layanan penting seperti rumah sakit yang sebelumnya terbelenggu kekurangan bahan bakar.
Geng pimpinan Jimmy Barbecue diyakini telah memblokade depot minyak itu selama hampir dua bulan.
Associated Press melaporkan, keamanan akses ke area sekitar depot minyak membuat pihak yang sebenarnya menguasai kawasan tersebut belum bisa dipastikan.
Hingga berita ini diturunkan, juga belum ada bukti bahwa truk-truk tangki BBM sudah bisa keluar-masuk depot itu.
Dalam sebuah pidato yang diunggah ke media sosial, Jimmy meminta para sopir truk agar tidak takut pergi ke depot minyak.
"Para sopir dapat pergi ke depot ini tanpa perlu takut," katanya.
Baca Juga: Negara Haiti Dilumpuhkan Geng, Pemerintah Sampai Minta Bantuan Tentara Internasional
Pada tengah pekan lalu, kawasan sekitar depot itu dilaporkan diserbu oleh kepolisian Haiti.
Pada Jumat (4/11), Kepala Polisi Frantz Elbe mengeklaim pihaknya meraih kemenangan.
"Kami memenangi sebuah pertempuran, tetapi ini belum berakbir," katanya.
Kepolisian berupaya menumpas geng G9 yang memerangi pemerintah Haiti. Geng pimpinan Jimmy Barbecue itu menuntut Perdana Menteri Ariel Henry mundur.
Blokade depot minyak oleh geng tersebut memutus akses Haiti terhadap sekitar 10 juta galon bensin dan diesel serta lebih dari 800.000 galon minyak tanah. Selain mengganggu transportasi, blokade ini juga memperparah krisis penyakit menular.
Layanan kesehatan Haiti kesulitan mengendalikan wabah kolera yang menjangkiti ribuan orang dan menewaskan puluhan. Klinik-klinik di Haiti terkendala stok bahan bakar yang menipis.
Kendati mau membuka blokade, Jimmy Barbecue menegaskan bahwa pihaknya belum bernegosiasi dengan pemerintah, membantah klaim sejumlah politikus.
"Ini adalah perjuangan untuk kehidupan yang lebih baik. Situasinya memburuk, kami tidak bertanggung jawab atas apa yang terjadi dengan negara ini," kata Jimmy.
Di media sosial, pengumuman pembukaan blokade oleh Jimmy disambut riang oleh sebagian warganet. Sebagian warga menyebutnya sebagai "Bapak" dan "Tuan Presiden".
Baca Juga: Haiti Mencekam! Dikepung Perang Geng, Ratusan Anak Terpaksa Mengungsi ke Sekolah
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Associated Press