> >

Lebih dari 100 Warga Sipil Tewas Jadi Korban Ledakan Bom Mobil di Mogadishu Somalia

Kompas dunia | 30 Oktober 2022, 13:09 WIB
Presiden Somalia Hassan Sheikh Mohamud hari Minggu (30/10/2022) mengatakan sedikitnya 100 orang tewas dalam ledakan dua bom mobil hari Sabtu di persimpangan sibuk di ibu kota Mogadishu (Sumber: AP Photo/Farah Abdi Warsameh)

MOGADISHU, KOMPAS.TV — Presiden Somalia Hassan Sheikh Mohamud mengatakan sedikitnya 100 orang tewas dalam ledakan dua bom mobil hari Sabtu di persimpangan sibuk di ibu kota Mogadishu, seperti laporan Associated Press, Minggu (30/10/2022).

Menurut Presiden Mohamud, jumlah korban bisa meningkat dalam serangan paling mematikan di negara itu sejak sebuah truk pengeboman di tempat yang sama lima tahun lalu menewaskan lebih dari 500 orang.

Presiden Hassan Sheikh Mohamud di lokasi ledakan mengatakan kepada wartawan, bahwa hampir 300 orang lainnya terluka.

"Kami meminta mitra internasional kami dan Muslim di seluruh dunia untuk mengirim dokter mereka ke sini karena kami tidak dapat mengirim semua korban ke luar negeri untuk perawatan," kata Mohamud.

Kelompok ekstremis al-Shabab yang terkait dengan al-Qaida sering menargetkan ibu kota dan menguasai sebagian besar negara mengaku bertanggung jawab dengan mengatakan pihaknya menargetkan kementerian pendidikan.

Kelompok Al Shabaab mengklaim kementerian itu adalah basis musuh yang menerima dukungan dari negara-negara non-Muslim dan "berkomitmen untuk mengeluarkan anak-anak Somalia dari agama Islam.

Kelompok tersebut biasanya tidak membuat klaim tanggung jawab ketika sejumlah besar warga sipil terbunuh, seperti pada ledakan tahun 2017, tetapi baru-baru ini dibuat marah oleh serangan baru tingkat tinggi oleh pemerintah yang bertujuan untuk menutup jaringan keuangannya.

Baca Juga: Dua Ledakan Bom Mobil Guncang Mogadishu Somalia, Korban Jiwa Warga Sipil Dikhawatirkan Bertambah

Presiden Somalia Hassan Sheikh Mohamud hari Minggu (30/10/2022) mengatakan sedikitnya 100 orang tewas dalam ledakan dua bom mobil hari Sabtu di persimpangan sibuk di ibu kota Mogadishu (Sumber: AP Photo/Farah Abdi Warsameh)

Presiden Somalia yang terpilih tahun ini mengatakan negara itu tetap berperang dengan al-Shabab "dan kami menang."

Seperti diketahui, serangan di Mogadishu terjadi pada hari ketika presiden, perdana menteri dan pejabat senior lainnya bertemu untuk membahas upaya yang diperluas untuk memerangi ekstremisme kekerasan dan terutama al-Shabab.

Para ekstremis, yang ingin mendirikan negara Islam menurut versi ISIS menanggapi serangan tersebut dengan membunuh para pemimpin klan terkemuka dalam upaya nyata untuk menghalangi dukungan akar rumput untuk serangan tersebut.

Serangan itu membuat kewalahan responden pertama di Somalia, yang punya salah satu sistem kesehatan terlemah di dunia setelah konflik selama beberapa dekade.

Di rumah sakit dan di tempat lain, kerabat yang panik mengintip di bawah terpal plastik melihat ke dalam kantong mayat, mencari orang yang dicintai.

Halima Duwane sedang mencari pamannya, Abdullahi Jama, "Kami tidak tahu apakah dia hidup atau mati, tetapi terakhir kali kami berkomunikasi dia ada di sekitar sini," katanya sambil menangis.

Baca Juga: 8 Tewas di Somalia saat Kelompok Militan Menyerang Hotel Kota Pelabuhan Kismayo

Dua bom mobil meledak hari Sabtu, (29/10/2022) di persimpangan sibuk di Mogadishu ibu kota Somalia dekat kantor-kantor utama pemerintah, meninggalkan sejumlah besar korban sipil, kata polisi kepada media pemerintah (Sumber: AP Photo/Farah Abdi Warsameh)

Saksi-saksi serangan itu tercengang, "Saya tidak bisa menghitung mayat di tanah karena saking banyaknya (jumlah) korban jiwa," kata saksi mata Abdirazak Hassan.

Dia mengatakan ledakan pertama menghantam tembok pembatas kementerian pendidikan, tempat para pedagang kaki lima dan penukaran uang berada.

Sementara itu. seorang wartawan Associated Press di tempat kejadian mengatakan, ledakan kedua terjadi di depan sebuah restoran yang ramai saat jam makan siang. Ledakan menghancurkan tuk-tuk dan kendaraan lain di area banyak restoran dan hotel.

Sindikat Jurnalis Somalia mengutip rekan-rekan dan polisi mengatakan satu wartawan tewas dan dua lainnya terluka oleh ledakan kedua saat bergegas ke tempat kejadian pertama.

Sementara itu, layanan ambulans Aamin mengatakan ledakan kedua menghancurkan salah satu kendaraan yang melakukan tanggap darurat korban ledakan pertama.

 

Belum jelas bagaimana kendaraan yang sarat dengan bahan peledak kembali berhasil mencapai lokasi profil tinggi di Mogadishu, sebuah kota yang penuh dengan pos pemeriksaan dan terus-menerus waspada terhadap serangan.

Amerika Serikat menggambarkan al-Shabab sebagai salah satu organisasi al-Qaida paling mematikan dan menargetkannya dengan sejumlah serangan udara dalam beberapa tahun terakhir.

Ratusan personel militer AS kembali ke negara itu setelah mantan Presiden Donald Trump menarik mereka.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV/Associated Press


TERBARU