> >

Lebih dari 100 Warga Sipil Tewas Jadi Korban Ledakan Bom Mobil di Mogadishu Somalia

Kompas dunia | 30 Oktober 2022, 13:09 WIB
Presiden Somalia Hassan Sheikh Mohamud hari Minggu (30/10/2022) mengatakan sedikitnya 100 orang tewas dalam ledakan dua bom mobil hari Sabtu di persimpangan sibuk di ibu kota Mogadishu (Sumber: AP Photo/Farah Abdi Warsameh)

Serangan itu membuat kewalahan responden pertama di Somalia, yang punya salah satu sistem kesehatan terlemah di dunia setelah konflik selama beberapa dekade.

Di rumah sakit dan di tempat lain, kerabat yang panik mengintip di bawah terpal plastik melihat ke dalam kantong mayat, mencari orang yang dicintai.

Halima Duwane sedang mencari pamannya, Abdullahi Jama, "Kami tidak tahu apakah dia hidup atau mati, tetapi terakhir kali kami berkomunikasi dia ada di sekitar sini," katanya sambil menangis.

Baca Juga: 8 Tewas di Somalia saat Kelompok Militan Menyerang Hotel Kota Pelabuhan Kismayo

Dua bom mobil meledak hari Sabtu, (29/10/2022) di persimpangan sibuk di Mogadishu ibu kota Somalia dekat kantor-kantor utama pemerintah, meninggalkan sejumlah besar korban sipil, kata polisi kepada media pemerintah (Sumber: AP Photo/Farah Abdi Warsameh)

Saksi-saksi serangan itu tercengang, "Saya tidak bisa menghitung mayat di tanah karena saking banyaknya (jumlah) korban jiwa," kata saksi mata Abdirazak Hassan.

Dia mengatakan ledakan pertama menghantam tembok pembatas kementerian pendidikan, tempat para pedagang kaki lima dan penukaran uang berada.

Sementara itu. seorang wartawan Associated Press di tempat kejadian mengatakan, ledakan kedua terjadi di depan sebuah restoran yang ramai saat jam makan siang. Ledakan menghancurkan tuk-tuk dan kendaraan lain di area banyak restoran dan hotel.

Sindikat Jurnalis Somalia mengutip rekan-rekan dan polisi mengatakan satu wartawan tewas dan dua lainnya terluka oleh ledakan kedua saat bergegas ke tempat kejadian pertama.

Sementara itu, layanan ambulans Aamin mengatakan ledakan kedua menghancurkan salah satu kendaraan yang melakukan tanggap darurat korban ledakan pertama.

 

Belum jelas bagaimana kendaraan yang sarat dengan bahan peledak kembali berhasil mencapai lokasi profil tinggi di Mogadishu, sebuah kota yang penuh dengan pos pemeriksaan dan terus-menerus waspada terhadap serangan.

Amerika Serikat menggambarkan al-Shabab sebagai salah satu organisasi al-Qaida paling mematikan dan menargetkannya dengan sejumlah serangan udara dalam beberapa tahun terakhir.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV/Associated Press


TERBARU