Inilah Riwayat Karir dan Kebijakan Presiden China Xi Jinping menurut Media Barat
Kompas dunia | 23 Oktober 2022, 18:01 WIBOktober 2007: Bergabung dengan kepemimpinan nasional sebagai salah satu dari sembilan anggota Komite Tetap Politbiro, pimpinan tertinggi Partai Komunis.
Maret 2008: Diangkat menjadi wakil presiden China.
Agustus 2011: Xi Jinping menjamu Wakil Presiden AS Joe Biden pada kunjungan terakhir ke China, hampir satu dekade sebelum Biden menjadi presiden AS.
Baca Juga: Sejarah Baru Xi Jinping Pimpin China 3 Periode Bukan Mimpi, Semakin Kuat Usai Kongres
Xi Jinping sebagai Pemimpin Nasional China
November 2012: Menggantikan Presiden China Hu Jintao sebagai sekretaris jenderal Partai Komunis China, posisi teratas partai.
Maret 2013: Memulai masa jabatan lima tahun pertama sebagai presiden China.
2013-2014: China mulai mengeklaim wilayah di Laut China Selatan, lalu membangun pulau-pulau buatan, beberapa dengan landasan pacu dan infrastruktur lainnya, mendorong klaim teritorialnya ke wilayah yang disengketakan di jalur air vital tersebut.
2017: China melancarkan tindakan keras terhadap Uyghur dan kelompok etnis mayoritas muslim lainnya di wilayah Xinjiang setelah serangan ekstremis. Penahanan massal dan pelanggaran hak asasi manusia memicu kecaman internasional dan tuduhan genosida.
Oktober 2017: Partai mengabadikan ideologinya, yang dikenal sebagai "Pemikiran Xi Jinping," dalam konstitusinya saat ia memulai masa jabatan lima tahun kedua sebagai pemimpin. Ini secara simbolis mengangkatnya ke level Mao Zedong sebagai pemimpin yang ideologinya diidentifikasikan dengan namanya.
Maret 2018: Badan legislatif China menghapus batas dua masa jabatan kepresidenan, menandakan keinginan Xi untuk tetap berkuasa selama lebih dari 10 tahun.
Baca Juga: Presiden China Xi Jinping Disebut Bakal Terpilih untuk Masa Jabatan ke-3, Ini Kiprahnya sejak Muda
Juli 2018: Amerika Serikat, di bawah Presiden Donald Trump, mengenakan tarif pada barang impor dari China, memicu perang dagang. China membalas dengan tarif atas barang-barang AS.
Juni-November 2019: Protes besar-besaran menuntut demokrasi yang lebih besar melumpuhkan Hong Kong. Pemerintahan Xi menanggapi dengan memberlakukan undang-undang keamanan nasional pada pertengahan 2020 yang menghapus perbedaan pendapat di kota itu.
Januari 2020: China mengunci kota Wuhan ketika virus baru memicu apa yang akan menjadi pandemi Covid-19.
September 2020: Xi mengumumkan dalam pidato video di Majelis Umum PBB bahwa China bertujuan untuk mencapai puncak emisi karbon dioksida sebelum 2030 dan mencapai netralitas karbon sebelum 2060.
Desember 2020: Pihak berwenang mengumumkan penyelidikan anti-monopoli terhadap raksasa e-commerce Alibaba, awal dari tindakan keras terhadap perusahaan teknologi tinggi China.
Agustus 2022: China meluncurkan rudal dan mengerahkan kapal perang dan jet tempur dalam latihan militer besar di sekitar Taiwan setelah kunjungan anggota parlemen senior AS, Ketua DPR Nancy Pelosi, ke pulau berpemerintahan sendiri itu yang diklaim China sebagai wilayahnya.
Oktober 2022: Xi memulai masa jabatan lima tahun ketiga sebagai pemimpin Partai Komunis, melanggar preseden baru-baru ini yang membatasi pemimpin hanya dua periode.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV/Associated Press