> >

Putin Diprediksi Alami Kudeta Militer jika Pakai Senjata Nuklir di Ukraina, Ini Sosok Penggantinya

Krisis rusia ukraina | 7 Oktober 2022, 15:28 WIB
Presiden Rusia, Vladimir Putin. Putin disebut bakal alami kudeta militer jika paksakan serangan nuklir di Ukraina. (Sumber: Alexei Nikolsky, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP, File)

LONDON, KOMPAS.TV - Presiden Rusia Vladimir Putin diyakini bakal alami kudeta militer jika bersikeras gunakan senjata nuklir ke Ukraina.

Hal itu diungkapkan oleh sumber dari Inggris yang memberikan nasihat kepada pemerintah Inggris terkait Rusia.

Ia menegaskan jika menggunakan senjata nuklir, Putin akan mengakhiri pemerintahannya dengan dikudeta.

“Pemberontakan militer adalah yang paling mungkin mengakhiri pemerintahan Putin,” ujar sumber itu kepada Mirror seperti dilaporkan Rabu (5/10/2022).

Baca Juga: Rusia Desak AS Akui Keterlibatan dalam Situasi di Ukraina, Disebut Berandil dalam Penggantian Rezim

Menurut sumber itu, saat ini elite Rusia merasa ancaman nuklir terbukti efektif untuk menghadapi Barat.

Namun, jika Putin akhirnya benar-benar melakukan serangan nuklir, perwira senior jelas akan melakukan pemberontakan dan melakukan mobilisasi melawan Putin.

Ia menegaskan mereka akan memaksa Putin untuk mundur atau mati.

 

“Menghadapi kesemberonoan Putin, dan perlunya menghindari penggunaan senjata nuklir, militer jelas akan melakukan kudeta untuk menyingkirkannya,” kata sumber itu.

“Kelompok kedua yang paling mungkin adalah Administrasi Pembantu Kepresidenan Putin, para mantan mata-mata KGB dan mantan militer yang dipimpin Evgeny Viktorovich Prigozhin,” ujarnya.

Ia mengatakan sejauh ini mereka pikir pernyataannya mengenai nuklir Putin memenuhi tujuan mereka.

Sumber tersebut juga mengungkapkan Prigozhin, 61 tahun akan menjadi pengganti Putin.

Baca Juga: Biden Peringatkan Putin Bisa Sebabkan Kiamat, Bakal Terjadi jika Senjata Nuklir Digunakan di Ukraina

Prigozhin disebut sebagai koki Putin, karena firma catering miliknya bekerja untuk Putin.

Tetapi ia juga memiliki hubungan dengan Badan Intelijen Rusia (GRU), dan juga tentara bayaran Wagner, yang disebut sebagai tentara pribadi Putin.

Sementara itu, pakar militer percaya bahwa Putin sedang mempertimbangkan menggunakan pasukan khusus untuk seragan ke infrastruktur Barat.

Hal itu diyakini akan serupa dengan perusakan pipa gas Nor Stream 1 dan 2.

Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Daily Star


TERBARU