Ratu Elizabeth II Dikritik Kaburkan Sejarah Berdarah Kolonialisasi, Dubes Inggris Membelanya
Kompas dunia | 10 September 2022, 12:08 WIBBaca Juga: Gawat! Kim Jong-Un Jadikan Korea Utara Negara Senjata Nuklir, Ditakutkan akan Picu Perang Nuklir
“Ia merupakan monarki konstitusional. Ia tak bertanggung jawab secara langsung atas apa yang mungkin telah terjadi,” katanya.
“Anda tak bisa berpura-pura memiliki sejarah yang berbeda. Hal yang harus dilakukan adalah menghadapi sejarah dalam segala hal, baik dan buruknya,” lanjutnya.
Ratu Elizabeth II menjadi pemimpin Inggris serta kepala negara perempuan paling lama berkuasa sepanjang sejarah.
Selain menjadi kepala negara Inggris, ia juga sempat menjadi pemimpin 32 negara asing, dan saat kematiannya ia masih memimpin 15 di antaranya.
Penulis : Haryo Jati Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : CNN