Ratu Elizabeth II Wafat, Pemimpin Dunia Sampaikan Ungkapan Dukacita
Kompas dunia | 9 September 2022, 07:17 WIBDikatakan Gedung Putih, Ratu Elizabeth telah mengalami 14 Presiden Amerika selama hidupnya. “Dia adalah seorang negarawan dengan martabat dan keteguhan yang tak tertandingi yang memperdalam aliansi dasar antara Inggris dan Amerika Serikat," kata Biden dan ibu negara Jill Biden dalam sebuah pernyataan.
Presiden Biden kemudian mendatangi ke Kedutaan Besar Inggris untuk menyampaikan ucapan belasungkawa. “Kami berduka untuk kalian semua. Dia adalah wanita yang hebat," kata Biden kepada staf kedutaan.
Rusia
Presiden Rusia Vladimir Putin mengirim telegram kepada Raja Charles III.
“Selama beberapa dekade, Elizabeth II berhak menikmati cinta dan rasa hormat dari rakyatnya, serta otoritas di panggung dunia. Saya berharap Anda memiliki keberanian dan ketekunan dalam menghadapi kehilangan yang berat dan tidak dapat diperbaiki ini,” ujar Putin.
Perserikatan Bangsa-Bangsa
Di Perserikatan Bangsa-Bangsa, Dewan Keamanan berdiri dalam penghormatan diam pada awal pertemuan tentang Ukraina. Duta Besar Prancis untuk PBB Nicolas De Riviere, presiden dewan, mengirimkan ucapan belasungkawa atas nama 15 anggotanya.
“Ratu Elizabeth II memimpin selama periode perubahan bersejarah baik untuk negaranya dan dunia," katanya.
“Hidupnya dikhususkan untuk melayani negaranya,” ucap De Riviere seperti dikutip dari The Associated Press.
Kanada
Sebanyak 54 negara Persemakmuran, yaitu sebuah kelompok yang terdiri dari bekas koloni Inggris, berduka atas kematian Ratu Elizabeth II.
“Bagi sebagian besar warga Kanada, kami tidak mengenal kedaulatan lain,” kata Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau. "Kehadiran konstan (Ratu Elizabeth) dalam hidup kita - dan layanannya kepada warga Kanada akan selamanya tetap menjadi bagian penting dari sejarah negara kita," ujarnya.
Elizabeth, yang merupakan kepala negara Kanada, mengunjungi negara itu sebanyak 22 kali sebagai Ratu.
Jamaika
Perdana Menteri Jamaika Andrew Holness mengatakan bahwa selama bertahun-tahun dia mengunjungi pulau itu setiap dekade.
"Tidak diragukan lagi, dia membentuk ikatan khusus dengan orang-orang Jamaika," katanya. "Kami sedih bahwa kami tidak akan melihat cahayanya lagi, tetapi kami akan mengingat masa pemerintahannya yang bersejarah."
Penulis : Tussie Ayu Editor : Desy-Afrianti
Sumber : The Associated Press