Dari Winston Churchill sampai Liz Truss, Ratu Elizabeth Alami Kepemimpinan 15 Perdana Menteri
Kompas dunia | 9 September 2022, 02:27 WIB8. Margaret Thatcher, 1979-1990
Thatcher adalah perdana menteri terlama Elizabeth, tetapi hubungan kedua wanita itu secara luas dilaporkan sangat dingin.
9. John Major, 1990-1997
Major pernah berkata, “Seseorang dapat mengatakan apa saja kepada ratu. Bahkan pemikiran yang mungkin tidak ingin Anda bagikan dengan Kabinet Anda.”
10. Tony Blair, 1997-2007
Blair adalah perdana menteri pertama yang lahir ketika Ratu Elizabeth sudah bertakhta, itu merupakan fakta yang diungkapkan Ratu pada pertemuan pertama mereka. Dia ingat bahwa Ratu Elizabeth mengatakan kepadanya, “Kamu adalah perdana menteri ke-10 saya. Yang pertama adalah Winston. Itu sebelum kamu lahir.”
11. Gordon Brown, 2007-2010
Waktu singkat Brown di Downing Street berakhir setelah kinerja pemilu yang buruk untuk Partai Buruh pada tahun 2010.
Baca Juga: Kate Middleton Tak Dampingi Pangeran William ke Balmoral Kunjungi Ratu Elizabeth II, Ini Sebabnya
12. David Cameron, 2010-2016
Cameron adalah perdana menteri termuda yang menjabat selama pemerintahan Elizabeth. Dia bersekolah di sekolah Heatherdown bersama salah satu putra ratu, yaitu Pangeran Edward.
13. Theresa May, 2016-2019
May merupakan perdana menteri perempuan kedua Inggris, yang hanya menjabat selama tiga tahun. Hampir seluruh masa jabatannya dihabiskan untuk mengangani masalah Brexit. May mencoba tiga kali untuk membuat Parlemen mendukung kesepakatan Brexit-nya dan mengundurkan diri setelah berulang kali gagal.
14. Boris Johnson, 2019 hingga 2022
Johnson akan tercatat dalam sejarah sebagai perdana menteri yang “menyelesaikan Brexit”. Masa jabatannya menemui banyak tantangan seperti pandemi dan skandal partai-partai pemerintah yang melanggar aturan dan penyimpangan penilaian etis.
Pada Juli 2022, anggota pemerintahannya mulai mundur secara massal, memaksanya untuk mengumumkan pengunduran dirinya.
15. Liz Truss, September 2022 hingga sekarang
Truss memenangkan pemilihan pemimpin Partai Konservatif untuk menggantikan Johnson sebagai pemimpin partai yang memerintah. Sang ratu secara resmi mengangkat perdana menterinya dalam sebuah upacara di Kastil Balmoral pada 6 September, dua hari sebelum sang ratu meninggal.
Penulis : Tussie Ayu Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : The Associated Press