> >

Dmitry Medvedev: Rusia Menjadi Target Senjata Nuklir NATO, Moskow Tak Boleh Diam, Harus Membalas

Krisis rusia ukraina | 18 Juli 2022, 14:45 WIB
Ilustrasi. Pada Minggu (17/7/2022), Wakil Ketua Dewan Keamanan Nasional Rusia Dmitry Medvedev menyatakan bahwa NATO mengarahkan senjata nuklir ke negaranya dan Moskow tidak boleh tingal diam, harus membalas. (Sumber: RIA Novosti)

Krisis Rudal Kuba yang dirujuk Medvedev adalah konfrontasi antara Amerika Serikat (AS) dengan Uni Soviet pada Oktober-November 1962. Krisis ini umum dianggap sebagai peristiwa yang hampir membuat Perang Dingin berubah menjadi perang nuklir berskala besar.

Lebih lanjut, Medvedev menegaskan bahwa Federasi Rusia mesti “mempertahankan diri” agar terus eksis. Ia merujuk sejarah Uni Soviet pada abad 20 untuk membuktikan argumennya.

“Kita harus belajar dari sejarah, tetapi kita harus bersiap menghadapi fakta bahwa sekelompok negara mengabaikan pelajaran ini,” pungkas Medvedev.

Sejak perang Rusia-Ukraina meletus pada 24 Februari lalu, Medvedev kerap mengirim pernyataan keras yang diarahkan ke Barat dan Kiev. 

Pada Maret lalu, Medvedev mendamprat pernyataan Menteri Keuangan Prancis Bruno Le Maire sekaligus mengancam bahwa Moskow dan Paris bisa perang betulan.

Ketika berbicara dengan forum veteran Rusia pada Minggu (17/7), Medvedev pun mengirim ancaman ke Ukraina. Ia menjanjikan “hari pembalasan” terhadap Kiev karena serangan balik ke wilayah Rusia serta separatis.

Baca Juga: Jenderal Inggris: Moral Tentara Rusia di Ukraina Turun, Putin Kesulitan Persenjatai Mereka


 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Purwanto

Sumber : TASS


TERBARU