Jenderal Israel Ingin Pembunuhan Pejabat Militer Iran Diteruskan, Demi Kurangi Pengaruh di Suriah
Kompas dunia | 7 Juli 2022, 12:54 WIBTEL AVIV, KOMPAS.TV - Salah satu calon pejabat militer Israel, Mayor Jenderal Eyal Zamir memperingatkan tentang pengaruh kuat Iran di Suriah.
Ia pun menyerukan agar pembunuhan pejabat militer Iran terus dilakukan. Alasannya, untuk mengekang upaya Iran memperkuat pengaruhnya di Suriah.
Hal itu diungkapkan Zemir pada dokumen setebal 74 halaman yang diterbitkan sebagai peneliti di Institut Washington, dengan judul “Menyerang Balik Strategi Regional Iran”.
Pada dokumen tersebut, Zamir yang merupakan mantan Wakil Komandan Staf Jenderal Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menegaskan Iran berhasil membangun infrastruktur militer yang komprehensif di Suriah.
Baca Juga: Sekutu Putin Peringatkan AS, Alaska Diyakini Jadi Target Rusia Usai Ukraina
Ia juga mengungkapkan Teheran telah meluncurukan rudal dan UAV yang menjadi ancaman langsung bagi Israel.
“Beberapa milisi Iran memiliki markas, di kamp khusus di Suriah, “ tulisnya dalam laporan itu dikutip dari The Times of Israel.
“Dan sebagai bagian dari kampanye Israel melawan Hizbullah di Lebanon, mereka mungkin bisa menembakkan rudal dari jauh di dalam Suriah ke sasaran Israel,” lanjutnya.
Bulan lalu, IDF melakukan latihan militer besar di Siprus, simulasi sebuah serangan darat ke dalam Lebanon pada potensi perang melawan Hizbullah, yang didukung Iran.
Latihan itu merupakan bagian dari latihan militer besar dalam beberapa dekade, mensimulasikan perang habis-habisan di utara Israel.
Hizbullah sendiri telah menjadi musuh yang siginifikan bagi IDF, dengan perkiraan persenjataan hampir 150.000 roket dan rudal yang dapat mencapai Israel.
Zamir pun mengungkapkan militer Iran, Garda Revolusi Islam merupakan tulang punggung dari rezim dan menjadi petugas utama untuk mendominasi wilayah itu.
Ia mengatakan beberapa cara yang bisa dilakukan Israel dan sekutunya untuk mengurangi kekuatan sang lawan di proksi Iran, salah satunya dengan pembunuhan pejabat militer Iran.
Baca Juga: Iran Peringatkan Israel, Tak akan Toleransi ‘Aksi Provokatif’ Sabotase Nuklir
“Menargetkan pemimpin organisasi, komandan, dan kunci operasi di balik rencana dan eksekusi dari seranganteroris dan subversif,” tulisnya.
“Mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk individu yang ditentukan, dan melakukan pembunuhan yang ditargetkan kepada sosok yang melakukan penyerangan (model Soleimani),” lanjutnya dalam laporan itu.
Pernyataan Zamir itu mengacu pada serangan drone yang menewaskan Jenderal Gard Revolusi Iran, Qasem Soleimani pada Januari 2020.
Ia juga menegaskan aksi lanjutan juga harus dilakukan ke fasilitas Iran, termasuk silo rudal dan pabrik pembuatan rudal, begitu juga pertahanan udara Iran dan jalur pasokan ke proksi mereka.
Penulis : Haryo Jati Editor : Purwanto
Sumber : Newsweek