> >

PBB Kecam Penyerbuan dan Pembakaran Gedung Parlemen Libya oleh Pengunjuk Rasa

Kompas dunia | 3 Juli 2022, 02:05 WIB
Pejabat senior PBB untuk Libya hari Sabtu (2/7/2022) mengecam penyerbuan dan pembakaran gedung parlemen oleh demonstran yang marah. (Sumber: AP Photo)

Para pengunjuk rasa, yang frustrasi karena kekacauan dan perpecahan selama bertahun-tahun, menyerukan penghapusan kelas politik saat ini dan pemilihan diadakan.

Mereka juga bersatu melawan kondisi ekonomi yang mengerikan di negara kaya minyak itu, di mana harga bahan bakar dan roti meroket serta pemadaman listrik sering terjadi.

Ada kekhawatiran milisi di seluruh negeri dapat menghentikan protes seperti yang mereka lakukan pada demonstrasi tahun 2020 ketika mereka menembaki orang-orang yang memprotes kondisi ekonomi yang mengerikan.

Sabadell Jose, utusan Uni Eropa di Libya, meminta para pengunjuk rasa untuk "menghindari segala jenis kekerasan."

Dia mengatakan, demonstrasi pada Jumat menunjukkan warga Libya menginginkan "perubahan melalui pemilihan dan suara mereka harus didengar."

Libya dirusak oleh konflik sejak pemberontakan yang didukung Amerika Serikat dan NATO menggulingkan dan membunuh diktator lama Moammar Gadhafi pada tahun 2011.

Negara itu kemudian selama bertahun-tahun terpecah antara pemerintah saingan di timur dan barat, masing-masing didukung oleh milisi yang berbeda dan pemerintah asing.

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Associated Press


TERBARU