> >

Sejarah Hari Ini, 14 Juni: Hari Kelahiran Che Guevara Tokoh Revolusioner Sahabat Bung Karno

Kompas dunia | 14 Juni 2022, 07:09 WIB
Potret Presiden pertama Indonesia, Soekarno bersama tokoh revolusioner Kuba asal Argentina, Ernesto Guevara alias Che Guevara. (Sumber: http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/)

Baca Juga: Sukarno hingga Fidel Castro, Berikut Deretan Pemimpin Negara yang Pernah Alami Ancaman Pembunuhan

Che Guevara sendiri memainkan peranan penting dalam kampanye gerilya yang berlangsung selama dua tahun. Gerakan tersebut akhirnya sukses melengserkan rezim Batista. 

Lalu, Fidel Castro ditunjuk sebagai Presiden Kuba, sedangkan Che Guevara mengemban sejumlah pernanan penting sebagai Menteri Perindustrian, meliputi pelaksanaan reformasi agraria, hingga kampanye memerangi buta huruf. 

Dua tahun menjelan kematiannya, Che Guevara meninggalkan Kuba untuk menyulut bara revolusi di negara-negara dunia ketiga lain. 

Pria yang akrab dijuluki El Comandante sempat membantu pemberontakan di Afrika (Kongo-Kinshasa) dan akhirnya dihukum tembak mati oleh militer Bolivia.

Persahabatan Soekarno dan Che Guevara

Presiden pertama Indonesia, Soekarno dan Che Guevara memang terkenal sebagai sahabat dekat. Keduanya sama-sama menjunjung ideologi anti-imperialis dan punya semangat identik memajukan negara-negara dunia ketiga. 

Melansir situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Che Guevara sempat berkunjung ke Indonesia pada tahun 1959. 

Che memang diutus oleh Fidel Castro untuk bertandang ke negara-negara Asia, sesaat setelah memenangkan revolusi di Kuba. Total, ada 14 negara yang dikunjungi oleh Che Guevara. 

Di Indonesia, Che menemui Bung Karno untuk mendiskusikan soal perjuangan revolusi negara masing-masing, hingga menjalin kerja sama bilateral di bidang ekonomi. 

Setelah melakukan diskusi panjang, Che terkesan dengan sosok Bung Kano. Pada akhirnya, El Comandante giliran mengundang Soekarno ke Kuba. 

Baca Juga: Cerita Mistis Penjaga Serambi Bung Karno di Ende, Kalau Malam Hari Serasa Ada yang Duduk

Pada tahun 1960, Soekarno giliran melawat ke Kuba. Di bandara Havana, sosok presiden pertama Indonesia tersebut disambut meriah oleh Fidel Castro dan warga Kuba. 

Di sana, Seokarno juga memaparkan konsepnya soal Marhaenisme, kemandirian sebuah negara di bidang ekonomi, hingga cara rakyat dapat menjadi tuan di Tanah Airnya sendiri tanpa didekte imperialis. 

Penulis : Gilang Romadhan Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU