> >

Final Liga Champions Kacau dan Polisi Berlaku Brutal, Presiden Prancis 'Sedih dan Prihatin'

Kompas dunia | 1 Juni 2022, 23:42 WIB
Suporter Liverpool FC menunjukkan tiket mereka saat dihalau dari pintu masuk Stade de France, tempat final Liga Champions UEFA antara Liverpool vs Real Madrid digelar pada 28 Mei lalu. (Sumber: Christophe Ena/Associated Press)

CEO Liverpool Billy Hogan mengeklaim telah meninjau sebagian testimoni dan menyatakan bahwa ia “ngeri dengan cara beberapa pria, wanita, anak-anak—bertubuh sehat atau kurang sehat—diperlakukan secara semena-mena” baik sebelum atau sesudah pertandingan.

Pihak Federasi Sepakbola Prancis (FFF) sebelumnya mengeklaim, sumber kekacauan adalah 35.000 suporter tanpa tiket atau bertiket palsu yang ikut mendatangi Stade de France. FFF menyebut 35.000 suporter itu membuat kekacauan dengan menutup akses masuk ke kompleks stadion.

Meskipun demikian, kelompok suporter dan jurnalis di lapangan menyorot kegagalan organisasi panitia pelaksana sehingga menyebabkan antrean panjang. Pihak pengelola final dituduh gagal melakukan kontrol kerumunan.

“Saya pikir kita telah melihat semua video, foto, saya telah membaca banyak cerita pengalaman (suporter) yang sangat mengerikan, juga ketika meninggalkan stadion; menjadi korban tindak kejahatan, aksi-aksi penjambretan terjadi,” kata Hogan.

UEFA, awalnya menyalahkan suporter atas kekacauan di luar stadion, kini tengah menggelar penyelidikan tentang kekisruhan saat final Liga Champions.

Final Liga Champions 2021/22 sendiri dimenangkan Real Madrid dengan skor 1-0. Los Blancos merengkuh gelar ke-14 berkat gol tunggal Vinicius Junior.

Baca Juga: Macron Murka Ada Jurnalis Prancis Tewas di Ukraina, Tuduh Rusia Langgar Hukum Internasional


 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Associated Press


TERBARU