Kasus Cacar Monyet Meluas di Eropa, Spanyol Laporkan Tujuh Kasus
Kompas dunia | 20 Mei 2022, 06:19 WIBMADRID, KOMPAS.TV - Spanyol melaporkan tujuh kasus cacar monyet dan Portugal memperbarui jumlah kasus yang dikonfirmasi menjadi 14 pada i Kamis, (19/5/2022), ketika wabah penyakit virus yang biasanya terbatas di Afrika meluas di Eropa, seperti laporan Associated Press, Kamis, (19/5/2022)
Di Spanyol, semua kasus yang dilaporkan hingga saat ini melibatkan pria di Madrid, kata para pejabat kesehatan Spanyol yang saat ini sedang menguji 22 kasus lain yang dicurigai, kata Antonio Zapatero dari departemen kesehatan regional.
"Ada kemungkinan lebih banyak kasus akan muncul dalam beberapa hari mendatang," kata Zapatero kepada jaringan radio Spanyol Onda Cero.
Para pejabat Spanyol mengatakan semua kasus yang diidentifikasi sejauh ini ringan dan infeksi itu tampaknya terkait dengan kontak dekat di antara dua rantai penularan.
Tidak ada rincian yang diberikan apakah orang-orang itu telah melakukan perjalanan ke Afrika atau apakah kasus-kasus itu terkait dengan kasus-kasus lain yang dilaporkan di seluruh Eropa.
Pihak berwenang Portugis mengatakan hari Kamis, 14 kasus yang dikonfirmasi di negara itu semuanya dilaporkan di daerah sekitar ibu kota Lisbon.
Baca Juga: Kanada Pantau Terduga 13 Kasus Cacar Monyet, Setelah Puluhan di Eropa Terpantau di Kalangan Pria Gay
Sementara itu, jumlah kasus yang dikonfirmasi di Inggris naik menjadi 9 kasus. Badan Keamanan Kesehatan Inggris mengatakan hari Rabu, kasus-kasus baru-baru yang dilaporkan minggu ini terlihat "terutama pada gay, biseksual atau laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki," meskipun mencatat tidak jelas bagaimana tepatnya mereka terinfeksi.
Di Roma, Rumah Sakit Lazzaro Spallanzani hari Kamis mengatakan telah memastikan satu kasus cacar monyet pada pasien yang baru-baru ini melakukan perjalanan ke Kepulauan Canary Spanyol.
Badan kesehatan masyarakat Swedia juga melaporkan satu kasus hari Kamis, mengatakan masih belum jelas bagaimana pasien terinfeksi.
Cacar monyet sebelumnya tidak didokumentasikan menyebar melalui hubungan seks, tetapi dapat ditularkan melalui kontak dekat dengan orang yang terinfeksi, pakaian atau seprai mereka.
Negara bagian Massachusetts di AS hari Rabu melaporkan satu kasus cacar monyet pada seorang pria yang baru-baru ini melakukan perjalanan ke Kanada, mendorong para pejabat untuk menyelidiki kemungkinan hubungan dengan wabah di Eropa.
Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa mengatakan hari Kamis, kemungkinan penularan tanpa kontak dekat adalah rendah.
Baca Juga: Infeksi Cacar Monyet Langka Terdeteksi di Inggris, Otoritas Kesehatan Peringatkan Pria Gay
Tetapi lembaga tersebut memperingatkan "kemungkinan penyebaran virus lebih lanjut melalui kontak dekat, misalnya selama aktivitas seksual, dianggap tinggi."
Direkomendasikan agar pihak berwenang dan organisasi masyarakat meningkatkan kesadaran akan wabah di antara pria yang berhubungan seks dengan pria lain atau yang melakukan hubungan seks bebas atau berganti-ganti pasangan.
Kasus yang dicurigai harus diisolasi, katanya, dan vaksin cacar diberikan kepada kontak dekat yang berisiko tinggi.
Cacar monyet biasanya menyebabkan demam, menggigil, ruam dan luka di wajah atau alat kelamin yang mirip dengan cacar. Vaksin yang dikembangkan untuk melawan cacar telah disetujui untuk cacar monyet, dan beberapa anti-virus juga tampaknya efektif.
Kebanyakan orang sembuh dari cacar monyet dalam beberapa minggu, tetapi Organisasi Kesehatan Dunia WHO mengatakan penyakit itu fatal bagi satu dari 10 orang yang terinfeksi.
Kasus cacar monyet yang sporadis terlihat sebelumnya di berbagai negara termasuk Inggris dan AS, tetapi hampir semuanya terjadi pada orang yang kemungkinan terinfeksi selama perjalanan mereka di Afrika.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV/Assocoated Press