> >

Krisis Pangan Memburuk, PBB Minta Rusia Izinkan Ekspor Gandum Ukraina

Krisis rusia ukraina | 19 Mei 2022, 15:27 WIB
Petani Rusia memanen dengan hasil panen mereka di ladang gandum dekat desa Tbilisskaya, Rusia, 21 Juli 2021. China hari Kamis, 24 Februari 2022 mengumumkan akan mengimpor gandum dalam jumlah besar dari Rusia, dipandang sebagai langkah yang dapat mengurangi dampak sanksi Barat terhadap Rusia. (Sumber: AP Photo/Vitaly Timkiv, File)

"Jika Anda memiliki hati untuk seluruh dunia, terlepas dari bagaimana perasaan Anda tentang Ukraina, Anda perlu membuka pelabuhan-pelabuhan itu," kata Beasley.

Ia mengatakan Rusia harus membuka pelabuhan paling lambat 60 hari ke depan.

"Jika Anda tidak menyelesaikan dan membuka pelabuhan ini, ekonomi Ukraina benar-benar runtuh. Itu menjadi terkurung seperti Moldova. Pelabuhan sangat penting," ujar Beasley.

Ukraina menutup empat pelabuhan di Laut Hitam dan Laut Azov karena telah direbut pasukan Rusia. Pelabuhan Mariupol, Berdiansk, dan Skadovsk di Laut Azov di serta Pelabuhan Kherson Laut Hitam ditutup sampai kontrol atasnya dipulihkan.

Baca Juga: Rusia Kini Jadi Pemasok Minyak Terbesar ke-4 untuk India, Kalahkan AS

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan,  Ukraina bisa kehilangan ekspor puluhan juta ton gandum karena kendali Rusia atas jalur pelayaran di Laut Hitam. Kondisi tersebut pada akhirnya memicu krisis pangan yang akan memengaruhi Eropa, Asia, dan Afrika.

“Rusia tidak membiarkan kapal masuk atau keluar, mereka mengendalikan Laut Hitam. Rusia ingin sepenuhnya memblokir ekonomi negara kami,” ucap Zelensky .
 

Penulis : Dina Karina Editor : Purwanto

Sumber : Kompas.com


TERBARU