China Diminta Lihat Respons Barat atas Serangan Rusia ke Ukraina dan Berkaca untuk Masalah Taiwan
Kompas dunia | 14 Mei 2022, 10:43 WIBBilahari mengungkapkan, pertemuan itu sebagai bukti kembali normalnya diplomasi AS, setelah tahun-tahun tak menentu saat Donald Trump berkuasa.
“Trump sedikit menyimpang karena AS telah cukup konsisten melibatkan Asia Tenggara selama beberapa dekade,” ujarnya.
Baca Juga: Intelijen Ukraina Sebut Serangan Rusia akan Usai Akhir Tahun Ini: Puncak Perubahan pada Agustus
Bilahari yang pernah berperan sebagai Duta Besar Singapura untuk Rusia dan PBB, juga mengabaikan tuduhan bahwa ASEAN merupakan alat Barat, dalam persaingan dengan China.
“Kami bukanlah alat siapa pun,” tutur mantan diplomat berusia 68 tahun tersebut.
“Kami melihat China sebagai sarana untuk mengelola hubungan dengan AS dan Eropa. Kami juga melihat Eropa dan AS sebagai sarana untuk mengelola hubungan dengan China,” tambahnya.
Ia juga mencatat bahwa Asia Tenggara telah menjadi area kompetisi perebutan kekuasaan besar selama beberapa abad.
Penulis : Haryo Jati Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : CNBC