Korban Tewas Serangan Bom di Masjid Kabul saat Salat Jumat Bertambah Jadi 50 Orang
Kompas dunia | 30 April 2022, 11:24 WIBKABUL, KOMPAS.TV - Korban tewas karena serangan bom di masjid di Kabul, Afghanistan akhirnya bertambah menjadi lebih dari 50 orang.
Bom meledak di sebuah masjid di Kabul, Afghanistan usai Salat Jumat, Jumat (29/4/2022).
Serangan tersebut merupakan serangan terbaru yang menargetkan warga sipil di Afghanistan saat Bulan Ramadan.
Menurut Wakil Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri Taliban Besmullah Habib, ledakan bom itu terjadi di Masjid Khalifa Sahib di sebelah barat Ibu Kota Afghanistan pada siang kemarin.
Baca Juga: Ledakan Bom di Masjid Kota Kabul, 10 Tewas dan 20 Orang Luka
Serangan bom itu terjadi setelah para jemaah dari masjid Sunni itu berkumpul untuk melakukan zikir.
Kepala masjid Sayed Fazil Agha mengatakan, seseorang yang ia percaya sebagai pelaku bom bunuh diri bergabung dengan para jemaah saat zikir, dan kemudian memicu ledakan.
“Asap hitam membubung dan menyebar ke mana-mana, mayat ada di mana-mana,” tuturnya dilansir dari The Guardian.
Ia pun menambahkan, keponakannya turut menjadi salah satu korban tewas.
“Saya selamat, tetapi kehilangan orang yang saya cintai,” lanjut Agha.
Sementara itu, seorang penduduk lokal bernama Mohammad Sabir menegaskan, banyak orang dimasukkan ke dalam ambulans.
“Ledakan tersebut begitu keras. Saya sampai berpikir gendang telinga saya sudah rusak,” ujar Sabir.
Rumah sakit gawat darurat di Kabul mengungkapkan telah merawat 21 pasien yang terluka karena ledakan, dan dua orang telah tewas saat tiba.
Baca Juga: Usaha Menggulingkan Taliban di Afghanistan Ternyata Tengah Disiapkan, Siapa Pencetusnya?
Adapun seorang perawat di rumah sakit lainnya yang menolak diungkap identitasnya menegaskan, telah menerima beberapa orang dengan kondisi kritis.
Sumber kesehatan juga mengungkapkan rumah sakit sejauh ini telah menerima setidaknya 30 jasad.
Warga sipil yang terbunuh di beberapa pekan terakhir karena ledakan bom terus bertambah.
Beberapa serangan tersebut diakui ISIS sebagai tanggung jawab mereka.
Penulis : Haryo Jati Editor : Gading-Persada
Sumber : The Guardian