Menlu Inggris Minta Barat Segera Kirim Tank dan Jet Tempur ke Ukraina, Ini Waktunya Keberanian
Krisis rusia ukraina | 28 April 2022, 06:40 WIBTruss mengatakan serangan Rusia ke Ukraina harus menjadi peringatan bagi lembaga-lembaga internasional yang gagal mencegah invasi.
“Arsitektur yang dirancang untuk menjamin perdamaian dan kemakmuran gagal di Ukraina,” kata Truss. “Struktur ekonomi dan keamanan yang dikembangkan setelah Perang Dunia Kedua dan kemudian Perang Dingin sejauh ini sudah bengkok sehingga memungkinkan agresi daripada menahannya.”
Truss menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai "operator nakal yang putus asa" yang merobek tatanan global dan mengakali institusi internasional.
“Rusia dapat memblokir tindakan efektif apa pun di Dewan Keamanan PBB,” di mana ia memiliki hak veto sebagai anggota tetap, katanya, seraya menambahkan kelompok negara-negara G20 “tidak dapat berfungsi sebagai badan ekonomi yang efektif sementara Rusia tetap di meja.”
Baca Juga: Rusia Bersiap Gunakan Rudal Balistik Satan 2, Diyakini Bisa Musnahkan Inggris
Sebagai tanggapan, Truss menyerukan fokus baru pada “kekuatan militer, keamanan ekonomi, dan aliansi global yang lebih dalam” di antara “negara-negara bebas.”
Setelah bertahun-tahun penurunan pengeluaran militer di banyak negara, termasuk Inggris, dia mengatakan tujuan NATO bahwa negara-negara menghabiskan 2 persen dari produk domestik bruto untuk pertahanan harus menjadi “dasar, bukan batas atas.”
Truss juga menyerukan sanksi ekonomi yang lebih keras terhadap Rusia, dengan mengatakan Barat harus menghentikan impor minyak dan gas Rusia “sekali dan seterusnya.” karena itu akan menjadi hal yang lebih mudah dilakukan bagi Inggris daripada banyak negara Eropa lainnya.
“Jika Putin berhasil, akan ada kesengsaraan lebih lanjut yang tak terhitung di seluruh Eropa dan konsekuensi mengerikan di seluruh dunia,” klaim Truss.
“Kami tidak akan pernah merasa aman lagi. Jadi kami harus bersiap untuk jangka panjang dan menggandakan dukungan kami untuk Ukraina.” tegasnya.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV/Associated Press