> >

Pejabat Negara-Negara G20 Pening Mengantisipasi Bila Putin Memutuskan ke Bali, dan Hadir di KTT G20

Krisis rusia ukraina | 6 April 2022, 08:19 WIB
Krisis Rusia dan Ukraina membayangi KTT G20 yang masih tujuh bulan lagi, pada 15-16 November 2022, dengan para pejabat negara-negara G20 pening kepala mengantisipasi jika Presiden Rusia Vladimir Putin memutuskan untuk datang ke Bali (Sumber: Straits Times)

Itu membuat Indonesia memikirkan bagaimana mengelola KTT di Bali jika Putin hadir.

Para pejabat Amerika Serikat secara pribadi memperdebatkan apakah Biden harus melewatkan acara tersebut jika Putin ambil bagian, menurut seseorang yang akrab dengan diskusi tersebut.

Tetapi pada saat ini Biden kemungkinan masih akan hadir secara langsung, kata dua orang yang mengetahui rencana tersebut.

Para pejabat, termasuk dari AS, berupaya membujuk Indonesia untuk mengecualikan Putin, atau setidaknya mengutuk tindakannya di Ukraina, kata salah satu sumber. Juru bicara Gedung Putih tidak segera berkomentar.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS mengatakan hari Selasa (5/4/2022) pemerintahan Biden membahas situasi dengan Indonesia dan negara-negara G-20 lainnya, dan akan melihat lebih dekat apakah akan berpartisipasi atau tidak, seiring perkembangan dan saat KTT semakin dekat.

Baca Juga: Biden: Rusia Harus Dikeluarkan dari G20, Bila Indonesia Tidak Setuju, Ukraina Perlu Diundang

Perdana Menteri Kanada telah mengingatkan Presiden RI Joko Widodo untuk mengevaluasi kehadiran Presiden Rusia, Vladimir Putin di KTT G20, Kamis (31/3/2022). (Sumber: AP Photo/Markus Schreiber)

Presiden Rusia memang menghadiri KTT G-20 di Australia pada akhir 2014 tetapi sebagian besar dijauhi oleh para pemimpin lain dan pergi lebih awal setelah rentetan kritik atas Krimea.

Dalam satu momen yang terkenal, Putin mendekati Perdana Menteri Kanada saat itu Stephen Harper untuk berjabat tangan hanya untuk diberi tahu, "Saya kira saya akan menjabat tangan Anda tetapi saya hanya memiliki satu hal untuk dikatakan kepada Anda, Anda harus keluar dari Ukraina."

Indonesia mengatakan pada akhir Maret berencana untuk mengundang Putin dan semua pemimpin lainnya, seraya sebagai tuan rumah berusaha untuk "tetap tidak memihak".

Seseorang yang mengetahui masalah tersebut mengatakan presiden Rusia telah menerima undangannya tetapi belum membuat keputusan untuk hadir. Kremlin sendiri belum menanggapi beberapa permintaan komentar.

Ditanya apakah Indonesia sedang mempersiapkan skenario lain, Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar menjawab melalui pesan teks, "Saya tidak dapat menjawab pertanyaan hipotetis,"

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV/Bloomberg/Straits Times


TERBARU