Rusia Tuduh Ukraina Rekayasa Pembantaian Bucha, Setelah Pemeriksaan Fakta, Klaim Moskow Terbantah
Krisis rusia ukraina | 6 April 2022, 00:21 WIBMenurut analisis BBC, noktah itu terlihat seperti rintik hujan atau setitik kotoran yang terciprat dari jalan.
Dalam fragmen lain video itu, Rusia mengklaim mayat yang terekam melalui kaca spion bergerak. Namun, penampakan itu hanyalah efek distorsi kaca spion yang juga berdampak ke bayangan rumah-rumah di sekitarnya; sebagaimana efek distorsi yang terlihat dalam refleksi kaca spion di bawah ini.
Kulit jenazah pun umumnya berubah kemerahan atau ungu setelah darah berhenti bersirkulasi.
Akan tetapi, jika jenazah dipotret dalam kondisi terbaring seperti di Bucha, bekas genangan darah atau perubahan warna kulit kemungkinan tidak terlihat hanya dari foto.
Klaim tidak ada warga sipil yang menjadi korban pasukan Rusia
Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim tidak ada satu pun warga sipil yang menjadi korban kekerasan selama pendudukan pasukan Rusia.
Akan tetapi, klaim itu dibantah oleh banyak keterangan saksi mata warga setempat.
Kepada organisasi Human Rights Watch, seorang guru di Bucha mengaku melihat lima orang dijejerkan Rusia dan dieksekusi.
Kristina, seorang warga Bucha yang diwawancara The Insider pun memberi kesaksian serupa. Menurutnya, warga akan “ditembak jika meninggalkan rumah.”
Warga Bucha menuduh Rusia mengeksekusi pria tak bersenjata karena curiga mereka pernah bertempur melawan separatis Donbass atau sekadar “memiliki tato lambang nasional Ukraina.”
Rusia juga mengklaim mayat-mayat di Bucha baru ada setelah pasukan Ukraina merebut daerah itu. Namun, menurut citra satelit Maxar Technologies, mayat-mayat itu telah dibiarkan di tempat terbuka selama beberapa pekan.
Maxar merilis citra satelit di Bucha dari tanggal 19 Maret yang menunjukkan mayat-mayat terbaring di jalanan. Lokasi mayat-mayat itu dikonfirmasi sesuai dalam rekaman video.
Baca Juga: Kota Bucha Dipenuhi Mayat, Ukraina Tuding Rusia Lakukan Pembantaian
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Gading-Persada
Sumber : BBC