Usai Jadi Petinggi Twitter, Elon Musk Tanya Apakah Twitter Perlu Punya Tombol Edit?
Kompas dunia | 6 April 2022, 01:30 WIBNEW YORK, KOMPAS.TV - Elon Musk, miliarder CEO Tesla yang juga pengguna Twitter, yang sekarang menjadi pemegang saham terbesar Twitter, menyorongkan pemikiran yang sudah lama diminta para pengguna jejaring sosial itu, perlukah ada tombol edit?
Seperti laporan Associated Press Selasa (5/4/2022), Musk meluncurkan jajak pendapat di Twitter tentang apakah pengguna jejaring sosial tersebut menginginkan adanya tombol edit?
Musk yang baru saja diangkat menjadi anggota dewan direktur Twitter membuat jajak pendapat itu dengan mencuitkan kata-kata dengan ejaan yang salah, "yes" sebagai "yse" dan "no" sebagai "on".
Lebih dari 3 juta orang telah memberikan suara hingga Selasa pagi. Jajak pendapat ditutup pada Selasa malam waktu Amerika Serikat bagian Pantai Timur.
CEO Twitter, Parag Agrawal, me-retweet jajak pendapat itu dengan referensi yang tampaknya mengacu pada cuitan Musk sebelumnya yang mengatakan "Konsekuensi dari jajak pendapat ini sangat penting."
"Silakan memilih dengan hati-hati."
Musk telah menggunakan bahasa yang sama dalam tweet-nya pada Maret lalu, menggambarkan dalam salah satu jajak pendapatnya, menanyakan apakah Twitter mematuhi prinsip-prinsip kebebasan berbicara.
Juru bicara Twitter, Catherine Hill, menolak berkomentar apakah Agrawal bercanda, dan tidak menjawab apakah Twitter akan mengikuti hasil jajak pendapat Musk.
Baca Juga: Elon Musk Borong 9,2 Persen Saham Twitter, Bursa Heboh dan Harga Saham Twitter Meroket
Selama ini banyak pengguna Twitter, di antaranya, Kim Kardashian, Ice T, Katy Perry, dan akun perusahaan McDonalds, telah meminta diadakannya tombol edit di jejaring sosial itu.
Twitter sendiri baru-baru ini menggoda pengguna dengan tweet Hari April Mop yang mengatakan "Kami sedang mengerjakan tombol edit."
Mantan CEO Twitter, Jack Dorsey mengatakan, Twitter sudah mempertimbangkan tombol edit, tetapi pada Tanya Jawab pada Januari 2020 menyatakan, "Kami mungkin tidak akan pernah melakukannya."
Dorsey mengutip keinginan untuk menjaga semangat asal mula pesan teks Twitter, bahwa teks tidak dapat diedit.
Selain itu, ia juga mengantisipasi kebingungan pengguna bila ada cuitan yang diedit, padahal cuitan itu sudah terlanjur banyak diedarkan oleh orang lain.
Dorsey mengundurkan diri dari posisi CEO pada November 2021.
Bos teknologi Facebook Meta, Andrew Bosworth, Senin, mengatakan lewat sebuah cuitan bahwa perubahan besar pada posting yang sudah menjadi viral tidak jadi masalah.
"Anda cukup memasukkan indikator bahwa itu telah diedit bersama dengan log perubahan," tulisnya.
Baca Juga: Pemerintah Arab Saudi Bikin Kuis Ramadan Harian via Twitter, Berhadiah Smartphone hingga Tablet!
Tanggapan Musk "Facebook membuat saya gelisah."
Musk adalah seseorang yang tampaknya perlu menggunakan tombol edit. Tweet-nya tentang membuat Tesla menjadi milik pribadi di harga 420 dolar per saham, saat belum ada jaminan tentang dana untuk melakukan hal tersebut, menyebabkan denda 40 juta dolar dari Securities Exchange Commission (SEC) dan persyaratan bahwa tweet Musk terkait bisnis harus disetujui oleh pengacara perusahaan.
Musk masih terlibat dalam pertarungan atas penyelesaian itu.
Musk akan tetap berada di dewan Twitter sampai pertemuan pemegang saham tahunan perusahaan pada 2024, dan dia berjanji untuk tidak mengambil saham lebih besar dari 14,9 persen di perusahaan selama waktu itu, seperti dilaporkan France24.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV/Associated Press